Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Ajak Dunia Manfaatkan Potensi Laut

Kompas.com - 23/09/2016, 19:22 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla mengajak masyarakat dunia untuk memanfaatkan potensi laut sebagai sumber kehidupan ekonomi dunia sekaligus menjadi elemen penting untuk menjaga kelestarian alam, khususnya dalam pengaturan iklim.

Ajakan tersebut disampaikan Wapres ketika menjadi pembicara pada "High Level Dialogue on Sustainable Oceans and Blue Economy" di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Jumat

Acara yang digagas PM Norwegia Erna Solberg tersebut juga menghadirkan Presiden Chile Michelle Bachelet, Menteri Lingkungan Hidup Prancis Segolene Royal, Menteri Luar Negeri Maladewa Mohamed Asim, dan Ketua Uni Afrika Nkosazana Dlamini Zuma.

Dalam paparannya Wapres juga menjelaskan tentang potensi laut dunia yang menjadi sumber penghidupan 12 persen penduduk dunia dan menyumbang terhadap 61 persen GDP dunia. Selain itu juga menjadi sumber penyerapan karbon untuk memerangi dampak perubahan iklim.

Menurut Kalla, tantangan yang sedang dihadapi antara lain pencemaran laut akibat industrialisasi, emisi karbon akibat polusi bahan kimia, serta aktivitas overfishing yang mengganggu ekosistem laut.

Dalam kaitan tersebut, Wapres menjelaskan visi baru Presiden Jokowi mengenai pelestarian laut yang sejalan dengan pelaksanaan Goal 14 Agenda 2030 dan sesuai pula dengan konsep Ekonomi Biru (Blue Economy), yaitu upaya menyeimbangkan pemanfaatan potensi ekonomi laut secara optimal dengan memperhatikan kesinambungan pelestariannya.

Konsep ini meliputi lima elemen yaitu keamanan laut, diplomasi kelautan, konektifitas laut, budaya kelautan, dan sumberdaya kelautan.

"Indonesia telah mengeluarkan berbagai peraturan serta memperkuat kelembagaan yang mengatur kehidupan laut, serta membangun berbagai proyek percontohan terkait Ekonomi Biru, seperti pelaksanaan program ekonomi biru di Lombok, yang diharapkan dapat menyerap sekitar seratus ribu tenaga kerja," kata Wapres.

Wapres juga menggarisbawahi pentingnya kemitraan global dan kerjasama internasional seperti pengembangan mekanisme keuangan yang inovatif, serta pengembangan penelitian dan peningkatan kapasitas masyarakat mengenai kelautan.

Secara khusus, Wapres juga menyerukan kepada masyarakat dunia untuk mengarusutamakan isu IUUF dalam berbagai forum internasional yang relevan, serta mengembangkan konsep ekonomi biru untuk kesejahteraan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Nasional
KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com