Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Usung Pasangan Petahana di Pilkada Pekanbaru

Kompas.com - 14/09/2016, 13:49 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPP Partai Demokrat memutuskan untuk mengusung pasangan Firdaus dan Ayat Cahyadi untuk jadi pasangan calon wali kota dan wakil wali kota di Pilkada Pekanbaru.

Keduanya berstatus petahana.

"Mereka akan lanjutkan ini. Firdaus kader terbaik, ketua DPC. Tanpa ragu kami lanjutkan. Pekanbaru penyumbang devisa luar biasa. Semoga lebih baik," kata Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, Hinca Panjaitan di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Dalam kesempatan yang sama, Firdaus menyebut Pekanbaru tercatat sebagai kota dengan pertumbuhan tertinggi di Sumatera.

Sumbangan devisa dari Pekanbaru, lanjut dia, berasal dari sumber daya alam.

"Kami bercita-cita menjadikan kota Pekanbaru sebagai kota metropolitan dengan masyarakat madani," ucap Firdaus.

Pemberian rekomendasi itu juga dilanjutkan dengan penandatanganan pakta integritas untuk mewujudkan visi dan misi yang sesuai dengan garis partai Demokrat.

Selain Demokrat yang memiliki enam kursi di DPRD Pekanbaru, bakal calon kepala daerah Firdaus-Ayat juga diusung Partai Keadilan Sejahtera yang punya tiga kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (lima kursi), dan partai Gerindra (empat kursi).

Pendaftaran pasangan calon kepala daerah akan dibuka pada 21-23 September 2016 mendatang.

Setelah itu, tahap verifikasi pada 21 September - 5 Oktober 2016. dan pada 24 Oktober 2016 KPU menetapkan pasangan calon. Baru esok harinya, akan digelar pengambila nomor urut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com