Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Kalimantan Utara Resmi Jadi Anggota Baru GCF

Kompas.com - 05/09/2016, 10:25 WIB
advertorial

Penulis

Pada Senin (29/8/2016) lalu, Kalimantan Utara secara resmi ditetapkan sebagai anggota baru Governor’s Climate and Forests (GCF) Task Force atau Satuan Tugas Gubernur untuk Iklim dan Hutan usai rapat pleno anggota GCF yang berlangsung di ruang pertemuan Hotel Fiesta Americana, Jalisco, Guadalajara, Mexico. Penetapan tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Kaltara Dr. Ir. H. Irianto Lambrie pada Rabu (31/8/2016).

“Alhamdulillah. Pada rapat pleno GCF kemarin, Kaltara ditetapkan secara aklamasi sebagai Anggota Baru GCF. Ini merupakan hal yang istimewa, karena biasanya perlu waktu dua tahun sebagai penunjang dulu (Observer) sebelum ditetapkan sebagai Anggota,”ujar Irianto.

Selain itu, GCF juga melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Christiana Figueres selaku Sekretaris Eksekutif Kerangka Kerja Konvensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNFCCC.

Saat ini, ada 34 negara bagian atau provinsi dari 11 negara di dunia yang tergabung dalam GCF. Salah satu di antaranya adalah negara bagian California yang merupakan penggagas pertama. Irianto mengakui bahwa Kaltara beruntung dapat langsung diterima sebagai anggota baru GCF. Hal ini dipengaruhi oleh posisi serta peran Kaltara dalam konstelasi pemanasan global dan perubahan iklim global, baik itu saat ini maupun pada masa depan.

Dok. Humas Pemprov Kaltara Gubernur Kaltara Dr Ir. H Irianto Lambrie saat menghadiri rapat pleno Governor’s Climate and Forests (GCF) Task Force di ruang pertemuan Hotel Fiesta Americana, Jalisco, Guadalajara, Mexico, pada Rabu (31/8/2016) lalu.

Adalah Taman Nasional Kayan Mentarang, salah satu kawasan hutan lindung seluas 1,3 juta hektar yang berperan besar dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Dengan bergabungnya Kaltara ke dalam GCF, luas paru-paru dunia yang disebut sebagai kawasan penerapan Heart of Borneo (HoB) kini telah bertambah menjadi 5,1 juta hektar. Dua kawasan hutan lindung lainnya tersebar di negara tetangga, yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam.

“Kita juga mengusulkan agar dunia juga memberikan kontribusi bagi Kaltara yang telah mempertahankan kawasan hutan lindungnya bisa terjaga dengan baik dan masih berfungsi sangat baik sebagai paru-paru dunia,” tambahnya.

Irianto mengatakan pertemuan yang berlangsung selama empat hari berturut-turut, tepatnya pada 29 Agustus hingga 2 September 2016, tersebut merupakan kesempatan emas bagi Kaltara untuk berkolaborasi, belajar satu sama lain, dan menjalin kemitraan baru. Sebab, GCF adalah wadah yang mempertemukan para gubernur dari sejumlah negara pemilik hutan tropis. Beberapa pendekatan inovatif dilakukan untuk mitigasi perubahan iklim dan tata kelola hutan yang lebih baik, dimana dalam hal ini dilakukan secara berkesinambungan semenjak didirikan pada 2009 lalu.

Tak lupa, Irianto menerangkan bahwa fokus GCF tahun ini adalah memajukan program yurisdiksi yang dirancang untuk mendukung pembangunan pedesaan yang rendah emisi dan mengurangi emisi dari deforestasi hutan maupun penggunaan lahan.

Irianto menyampaikan, “Di Indonesia, GCF terdiri dari Kaltim, Aceh, Kalbar, Kalteng, Kaltara, Papua, dan Papua Barat. Semua provinsi tersebut menyumbang 58 persen tutupan hutan dan kawasan hutan di Indonesia.

Dengan bergabung dalam GCF, maka akan terbuka kerjasama global dengan negara anggota dan organisasi internasional non-pemerintah dalam upaya pelestarian alam, lingkungan, dan kehutanan. Tak hanya itu saja, akan ada pula pembinaan serta pengembangan masyarakat desa, khususnya masyarakat adat atau lokal.

Program aksi lainnya dalam upaya pengembangan kelembagaan pelestarian sumber daya alam, perumusan dan penetapan kebijakan pelestarian lingkungan hidup, termasuk upaya peningkatan kualitas SDM aparatur dan masyarakat di sekitar hutan, petani dan nelayan,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com