Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/08/2016, 10:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gloria Natapraja Hamel tidak berhenti tersenyum. Sesekali, ia melirik rekan-rekannya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang tengah bersiap melaksanakan upacara bendera.

Lalu, dengan cepat, ia mengalihkan pandang ke yang lainnya. Rabu, 17 Agustus 2016 pukul 10.07 WIB, Gloria tampak hadir di halaman Istana Merdeka sisi selatan.

Ia didampingi seorang wanita berkerudung yang disebut sebagai manajernya. Tak jauh dari mereka, para anggota Paskibraka tengah bersiap menyelesaikan tugasnya.

Gloria yang digugurkan dari Paskibraka dua hari sebelum penaikan bendera itu tampak berbeda dibanding saat Kompas.com menemuinya, 8 Agustus 2016, di sela karantina.

Ia berdandan. Bibirnya dibalut lipstik merah muda. Wajahnya pun sawo matang, tetapi tampak lebih cerah.

Gloria mengenakan rok hitam dan baju batik berkerah merah tua. Dia terlihat lebih manis dari biasanya.

Keberadaan Gloria sempat menarik perhatian, baik dari tamu undangan maupun para purna-Paskibraka.

Mereka memanfaatkan momen pertemuan itu untuk berfoto bersama. Dengan senyum, remaja berdarah campuran Perancis-Sunda tersebut pun melayani permintaan itu.

Meski Gloria tampak tidak bersedih, banyak orang yang menaruh simpati atas peristiwa yang dialami Gloria.

"Semangat Gloria ini namanya," ujar salah satu tamu Istana sembari berpose bersama Gloria.

"Tetap semangat ya Gloria," timpal yang lainnya.

Ada pula yang mengatakan, "Tenang Gloria, itu cuma masalah administrasi saja."

Gloria tidak menjawab. Ia membalasnya hanya dengan senyum.

Tidak beberapa lama, pihak pembina dari Kementerian Pemuda dan Olahraga mengajak Gloria ke dalam tenda, cukup jauh dari keramaian suasana 17 Agustus di Istana.

Sementara itu, tim Paskibraka penaikan bendera berbaris berjalan menuju halaman upacara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com