Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lapor ke Komnas HAM soal Kekerasan dalam Bentrokan Relokasi Pengungsi Sinabung

Kompas.com - 01/08/2016, 16:32 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Servis Ginting, bersama sejumlah warga mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2016).

Kedatangan mereka untuk melaporkan adanya tindak kekerasan dalam kerusuhan yang terjadi pada Jumat (29/7/2016) lalu.

Kerusuhan itu bermula dari penolakan warga atas program relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung.

Kuasa hukum pelapor, Jhonshon Manik mengatakan, warga setempat menjadi korban dalam peristiwa itu. Rumah mereka dirusak dan dilempari batu oleh polisi.

"Ada dua orang korban. Satu kritis, satu lagi hilang dan dicari ke rumah sakit tidak ada, ternyata ada di Medan dengan kondisi meninggal," ujar Jhonshon, di Komnas HAM, Senin.

Sebelumnya, program relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, berujung ricuh dan menewaskan seorang warga.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting di Medan, Jumat malam, mengatakan bahwa kerusuhan diawali pembakaran alat berat dan tenda pos polisi di Desa Lingga yang menjadi lahan relokasi tahap kedua.

Peristiwa itu berawal ketika pengembang yang akan membangun rumah bagi pengungsi membongkar pagar untuk membangun relokasi bagi pengungsi dari Desa Gurukinayan dan Desa Berastepu.

Setelah itu, Sekretaris Desa Lingga Lotta Sinulingga datang ke pos polisi yang ada di daerah itu sambil memprotes pembongkaran pagar yang dibangun warga setempat yang diklaim sebagai salah satu jalur lintas.

Tidak lama kemudian, sekitar 150 warga Desa Lingga datang memblokade jalan yang berada di depan pos polisi sehingga terjadi kemacetan total.

Menjelang sore hari, warga membuka blokade jalan sambil menuju lokasi pagar yang telah dibongkar untuk dilakukan pemasangan kembali.

Sekitar pukul 17.30 WIB, datang lagi puluhan perempuan yang kembali mempertanyakan alasan pembongkaran pagar tersebut.

Merasa tidak mendapatkan alasan yang tepat, para perempuan tersebut melaporkannya kepada laki-laki yang ada di desa itu.

Sekitar pukul 18.00 WIB, datang ratusan warga menuju pos polisi sambil meneriakkan kalimat yang berisi ancaman.

Melihat kedatangan warga tersebut, 15 personel polisi yang berada di lokasi berupaya menyelamatkan diri sambil meminta bantuan ke Polres Karo.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com