Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Permainan "Sewidak", Empat Siswa SMA Ini Juarai Microsoft Youth Spark

Kompas.com - 28/07/2016, 14:47 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari keprihatinan akan semakin tuanya usia bumi serta kerusakan alam, empat siswa SMA Negeri 10 Yogyakarta menciptakan game bernama "Sewidak".

Permainan berhasil menjadi juara dalam program Microsoft Youth Spark tahun 2016 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Salah satu siswa penciptanya, Hanif Bayu Ismail, mengatakan bahwa awalnya sekolah mengumumkan kepada para siswa tentang program Microsoft Youth Spark yang diselenggarakan oleh Microsoft Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa Foundation.

"Saat itu kami mengajukan diri untuk ikut. Dari sekolah ini ada dua tim yang mendaftar," ujar Hanif saat ditemui Kompas.com di SMAN 10 Yogyakarta, Kamis (28/07/2016).

Awal Juni 2016, tim yang terdiri dari Hanif, Dino Satria Siambodo, Muhammad Ihsan, dan Lintang Pertiwi mencari ide untuk menentukan tema game yang akan mereka ciptakan.

Mereka bersepakat membuat game edukasi dengan tema mengajak melestarikan alam dan lingkungan. Genre permainan itu action shooting.

"Saat ini kan usia bumi sudah tua, lalu banyak alam yang rusak. Kami terinspirasi untuk membuat game-nya," kata Hanif.

Mereka menamai game itu dengan dari filosofi Jawa, "Sewidak", yang artinya 60. Nama itu merupakan akronim dari Sejatining Wis Tindak (Sebenarnya Sudah Pergi).

"Manusia di umur 60 itu sudah waktunya atau menjelang meninggalkan Bumi. Agar generasi selanjutnya tetap bisa hidup di Bumi, maka setiap manusia harus peduli dan menjaga alam," tuturnya.

Setelah menemukan tema dan nama, para siswa itu membuat program permainan yang dalam waktu satu pekan. Kendala terbesar dalam proses membuat program ini adalah sering terjadi trial error.

"Sebenarnya tiga hari bisa jadi. Tapi ada trial error-nya, jadi seminggu baru selesai," ucapnya.

Game Sewidak ini menceritakan kondisi di mana manusia sudah tidak peduli lagi dengan alam dan lingkungan. Mau tidak mau, manusia harus meninggalkan Bumi karena tidak layak lagi dihuni akibat pekatnya polusi udara. Maka dimulailah petualangan mencari planet lain sebagai tempat tinggal.

Pada saat itulah terdapat satu perusahaan robot bernama Lurik. Robot yang diciptakan oleh suatu perusahaan ini memiliki kecerdasan dan logika layaknya manusia. Tiga karakter robot di game "Sewidak" ini bernama Myrna, Budi, dan Joko.

"Robot yang pro ini ingin membantu manusia untuk mendapatkan tempat baru. Mereka meyakini bahwa manusia bisa berubah menjadi peduli dengan alam," kata Hanif.

Bukan hal mudah bagi robot itu untuk membantu manusia menemukan planet tujuan. Ada sekelompok robot musuh yang menghalangi niat itu. Setiap level permainan menggambarkan bagaimana robot mencari planet untuk manusia tinggal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com