Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lancarkan Arus Mudik, Polri Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Kompas.com - 30/06/2016, 06:19 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyatakan Polri siap mengamankan dan menangani potensi kemacetan jalur mudik lebaran tahun ini.

Beberapa langkah disiapkan Polri untuk mengurai kemacetan. Termasuk di jalur tol Brebes Timur, yang baru digunakan pada musim mudik tahun ini.

"Sudah dipersiapkan rekayasa lalu lintas untuk antisipasi penumpukan arus demikan pengamanan disepanjang jalur rute," kata Boy di Kantor KPAI, Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Boy mengatakan Polri juga akan mengantispasi jalur tol menuju pelabuhan yang kerap terjadi penumpukan kendaraan.

Sementara di pintu tol Cileunyi, antisipasi dilajulan dengan merekayasa terutama yang menggunakan jalur selatan menuju Nagreg.

"Pemantauan kami untuk dilakukan sistem buka arus dan pengalihan arus. Ada beberapa alternatif jalan yg sudah disiapkan untuk antisipasi penumpukan arus," ujar Boy.

Selain rekayasa arus lalu lintas, Boy mengatakan Polri juga telah menyiapkan tim di masing-masing satuan kewilayahan. Tim tersebut bersenjata lengkap untuk mengantisipasi kejahatan jalanan yang menyasar masyarakat.

Sebelumnya, Boy mengatakan persiapan pengamanan arus mudik mencapai tahap akhir. Jajaran kepolisian, kata Boy, siap mengamankan masyarakat yang pulang kampung pada Lebaran tahun ini. 

Polri akan melakukan gelar pasukan, hari ini. "Gelar pasukan secara serentak akan dilaksanakan di Polda Metro Jaya dan Mabes Polri itu untuk pusat. Sedangkan di daerah itu dilaksanakan oleh Kapolda dan Kapolres," kata Boy di KPAI, Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Boy mengatakan Polri melibatkan 150.000 personel dalam pengamanan musim mudik lebaran tahun ini. Mereka akan diterjunkan pada Operasi Ramadhania yang akan digelar mulai 1 Juli hingga 15 Juli.

"Di mana di dalamnya itu operasi kepolisian yang melakukan pendekatan preemtif dan preventif dalam tugasnya didukung oleh penegakan hukum dan deteksi dini," ujar Boy.

Kompas TV Mudik Ramah Bagi Disabilitas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com