Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksekusi Mati Gelombang Tiga, Mengapa Pemerintah Tak Ingin Gaduh?

Kompas.com - 22/06/2016, 09:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana melakukan eksekusi mati gelombang ketiga terhadap terpidana mati kasus narkotika.

Namun, eksekusi mati gelombang tiga ini terasa lebih "senyap". 

Jaksa Agung M Prasetyo mengatakan, pemerintah menginginkan eksekusi kali ini jauh dari kegaduhan.

Hal yang sama juga diungkapkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.

Informasi seputar pelaksanaan eksekusi pun lebih tertutup. Apa yang ditakutkan pemerintah dari kegaduhan yang timbul dari eksekusi kali ini?

"Ya kita harus melihat situasi dan kondisi lingkungan juga dong. Kita ini hidup enggak sendirian. Suasana harus tetap ditenangin," ujar Prasetyo kepada Kompas.com, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/6/2016) malam.

"Kami memang menegakkan hukum. Tapi tidak mesti menimbulkan masalah baru," lanjut dia.

Prasetyo mengakui, kekhawatiran akan kegaduhan itu muncul karena ada terpidana mati yang masuk daftar eksekusi, tetapi masih melakukan upaya hukum.

"Ya antara lain itu, ada proses hukum yang mesti dituntaskan. Sebab proses hukum kan tidak singkat. Apalagi hukuman mati, ada hak yang harus dipenuhi semua," ujar Prasetyo.

Dari deretan terpidana mati, ada dua orang yang jadi sorotan karena proses hukumnya belum rampung.

Pertama, gembong narkoba Freddy Budiman yang tengah mengajukan Peninjauan Kembali (PK).

Kedua, Mary Jane, warga negara Filipina yang menurut hakim terbukti menyelundupkan narkotika ke Indonesia.

Kepolisian Filipina masih menjadikan Mary Jane sebagai saksi perkara perdagangan manusia.

Ketika ditanya, apakah Freddy dan Mary Jane masih dalam daftar eksekusi, Prasetyo memilih tak menjawab. Ia melambaikan tangannya dan bergegas memasuki mobil yang membawanya meninggalkan Istana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com