Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Pindad Luncurkan Senjata Baru, Berapa Harganya?

Kompas.com - 10/06/2016, 04:14 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pindad (Persero) meluncurkan empat senjata terbarunya, Kamis (9/6/2016). Empat senjata yang diluncurkan itu berjenis senapan serbu SSB, senapan serbu SS2 subsonic 5,66 mm, sub machine gun PMS, dan pistol G2 premium.

Berapakah harga senjata tersebut?

Direktur Komersial PT Pindad, Widjajanto mengungkapkan, senapan jenis pistol G2 premium harganya sekitar Rp 35 juta.

"Harga ini sudah termasuk pajak," kata dia di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat.

"Tetapi, kalau harga untuk anggota TNI berbeda lagi karena TNI dibebaskan pajak," kata Widjajanto.

Sementara itu, untuk tiga jenis senapan lainnya, Widjajanto belum bisa menyebutkan harga pastinya. Namun, diperkirakan, harganya lebih mahal dari senjata generasi sebelumnya.

(Baca: PT Pindad Luncurkan Empat Senjata Baru)

"Untuk jenis SS3, SS2 subsonic, dan PM3 kami belum merilis harga resmi. Tetapi, kalau mengacu pada SS 2 yang lama harganya Rp 23 jutaan ke atas. Tinggal nanti pilihannya pakai teleskop atau tambahan lain. Itu opsional," kata dia.

Untuk senjata jenis pistol G2 premium, ia mengatakan bahwa senjata jenis ini khusus diperuntukkan bagi atlet menembak.

Ketua Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Bambang Trihatmojo mengatakan, Perbakin sudah memesan sebanyak 2.000 unit melalui PT Perbakin Lokta Karya.

"Nantinya kami dari Perbakin akan mengajukan ke federasi menembak internasional untuk sertifikasi sehingga nantinya pistol itu dapat digunakan dalam kejuaraan tingkat internasional," kata Bambang.

Rencananya, pistol dengan jarak efektif menembak sejauh 25 meter itu akan digunakan atlet Indonesia cabang menembak dalam ajang Asian Games 2018 di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com