Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim Ari Dono Mengagumi Sosok Budi Waseso

Kompas.com - 07/06/2016, 13:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bareskrim Polri Irjen Pol Ari Dono Sukmanto mengaku mengagumi sosok Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso.

Kesamaan daerah asal diakui Ari menjadi alasan ia memiliki kedekatan khusus dengan pria yang akrab disapa Buwas itu.

"Sama dengan Buwas, kami anak Bogor. Itu kebanggaan saya, wah orang Bogor kemarin Kabareskrimnya," ujar Ari, saat ditemui di Kantornya, MabesPolri, Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Buwas merupakan senior Ari di Akademi Kepolisian. Buwas angkatan 1984, sementara Ari satu tahun di bawahnya.

Menurut Ari, Buwas merupakan sosok sederhana yang patut menjadi contoh adik-adik kelasnya.

"Baik sama adik-adiknya dia. Ngajarinnya yang benar, tidak nakal-nakal, tidak aneh-aneh," kata Ari.

Ari pun merasa ada kesamaan latar belakang keluarga dengan Buwas. Ayah Ari berasal dari satuan Brimob, sedangkan Buwas merupakan anak tentara.

Ia mengakui, gaya Buwas yang ceplas-ceplos kerap mengundang sensasi. Bahkan, pernyataan Buwas sering memunculkan kegaduhan semasa ia menjabat sebagai Kabareskrim Polri.

Namun, menurut Ari, gaya itu yang menjadi ciri khas Buwas. Meski mengagumi sosok Buwas, tidak lantas Ari akan meniru gayanya itu.

"Kalau ceplas-ceplos itu style-nya ya. Saya warnanya beda, tidak bisa mengikuti orang," kata dia.

Ari berkomitmen tak akan membuat kegaduhan-kegaduhan selama dirinya menjabat sebagai Kabareskrim Polri.

Ia mengakui, sejumlah kasus yang ditangani Bareskrim Polri banyak menjadi sorotan masyarakat.

Terkait penyelidikan dan penyidikan perkara, ia akan selektif memilah informasi mana yang layak dipublikasikan ke masyarakat melalui media.

Pesan untuk menekan kegaduhan pun dilontarkan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti sesaat setelah Ari menjabat sebagai Kabareskrim.

"Dalam penegakan hukum jangan sampai terjadi kegaduhan. Tapi bisa berdampak pada pemulihan situasi," ujar Ari meniru pesan Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com