JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa mengaku akan mendukung keinginan Partai Golkar agar presiden kedua RI, Soeharto, menjadi pahlawan nasional.
Namun, PKB juga meminta agar Partai Golkar mendukung presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai pahlawan.
"Posisi kami mengajukan Pak Harto jadi pahlawan, tetapi kami mengajukan Gus Dur jadi pahlawan. Sama-sama memberikan penghormatan lah," kata Wakil Sekjen PKB Jazilul Fawaids di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Jazilul mengatakan, PKB sudah mengajukan Gusdur sebagai pahlawan kepada Kementerian Sosial. Namun hingga saat ini belum berhasil karena ada syarat yang harus diverifikasi.
Jika PKB dan Golkar mengajukan bersama-sama, dia pun meyakini prosesnya akan lebih mudah.
"Bukan barter, ini urusan memberikan gelar kepada. tanda kutip, sesuai UU, yang berjasa kepada negara," ujar Jazilul.
Jazilul menyadari bahwa pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto masih menimbulkan pro dan kontra. Namun, dia menilai pemberian gelar pahlawan tersebut tidak masalah asalkan sesuai prosedur.
"Kan pro kontra sebagian masih menganggap masalah, amalnya lebih besar dari apanya, tapi kalau sesuai aturan enggak masalah," ucap Jazilul.
Dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa yang berakhir Senin kemarin, Partai Golkar secara resmi menyatakan akan mengajukan Soeharto sebagai pahlawan nasional.
(Baca: Munaslub Golkar Usulkan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional)
"Partai Golkar pernah mengusulkan Soeharto jadi pahlawan nasional. Belum berhasil. Kali ini, Munas mengusulkan kembali ke DPP agar Soeharto untuk menjadi Pahlawan Nasional," kata Aburizal Bakrie, saat masih menjabat ketua umum Partai Golkar, akhir pekan lalu.