Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN: Pemimpin Harus Punya Sopan Santun

Kompas.com - 01/05/2016, 16:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap mengungkap alasan mengapa partainya enggan mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai gubernur dalam Pilkada DKI 2017.

"Buat kami, ukuran seorang pemimpin itu bukan sekadar berprestasi dalam soal-soal teknis. Tapi juga harus punya keteladanan dalam sikap dan perilaku. Harus punya sopan santun," ujar Mulfachri di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (1/5/2016).

Ketika ditanya apakah maksud pernyataan itu adalah Ahok tidak memiliki keteladanan dan sopan santun, Mulfachri menjawab, "Ya kalian nilai saja sendiri."

(baca: "Di Tempat Lain Ahok Favorit, tapi Tidak bagi PAN")

Meski demikian, dia menyebut, tidak ada yang pasti dalam politik. Saat ini, PAN memang tak tertarik mendukung Ahok. Namun, bukan tak mungkin arah dukungan bisa berbalik haluan.

Oleh sebab itu, jika ingin mendapat dukungan dari PAN, Ahok diminta untuk meyakinkan bahwa dirinya layak didukung oleh PAN.

"Kepada Pak Ahok, dalam kesempatan yang masih ada ini, silahkan yakinkan kami bahwa dia cukup alasan bagi kami untuk memberikan dukungan kepada dia," ujar Mulfachri.

Ahok memilih untuk maju dalam Pilgub DKI melalui jalur perseorangan dengan bantuan kelompok relawan Teman Ahok.

Ketua DPP PAN Yandri Susanto sebelumnya menilai, peluang pihaknya mendukung Ahok  hampir tertutup.

(baca: PAN: Amien Rais Diserang, Sangat Kecil Kemungkinan Kami Dukung Ahok)

Pasalnya, kader PAN tersinggung dengan sikap Ahok yang menyerang Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

Yandri mengatakan, selain sudah membuat kader tersinggung, pernyataan Ahok yang menyerang Amien itu juga jelas tidak sesuai dengan karakter dan nuansa di PAN yang menjunjung tinggi politik santun.

Seharusnya, kata dia, Ahok berterima kasih sudah mendapat kritik dari Amien, bukan justru menyerang balik.

Kompas TV PAN Ajak Suyoto Untuk "Menantang" Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com