Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: Alangkah Baiknya SBY Bicara Langsung ke Jokowi

Kompas.com - 24/03/2016, 10:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Dwi Ria Latifa berharap Presiden keenam yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berbicara langsung dengan Presiden Joko Widodo jika ada saran atau hal yang perlu dibicarakan.

Ia menilai, langkah SBY yang kerap menyampaikan suatu hal untuk Jokowi lewat media sosial, dapat berdampak negatif bagi masyarakat.

"Alangkah baiknya bisa telepon, bertemu. Itu lebih elegan," kata Dwi dalam diskusi Satu Meja dengan topik "Saling Sindir Negarawan" di Kompas TV, Rabu (23/3/2016) malam.

Dwi mengutip tweet SBY yang ditujukan kepada Jokowi. SBY meminta Jokowi menolak diadu domba oleh pihak lain.

Komentar seperti itu, kata Dwi, sebaiknya disampaikan langsung. (baca: SBY: Pak Jokowi, Jangan Mau Kita Diadu Domba)

"Saya yakin Pak Jokowi akan dengan terbuka menerima apapun yang beliau berikan," ucap Dwi.

Dwi mengingatkan bahwa ada massa pendukung kedua pihak, yang bisa saja tidak bijak menyikapi komunikasi pemimpinnya lewat media sosial.

Jika massa pendukung salah menyikapi, kata dia, maka hal itu bakal menimbulkan masalah. Terlebih lagi, media massa "menggoreng" hal itu sehingga masalah menjadi berlarut.

"Hal yang bisa disampaikan secara langsung, tidak perlu buang-buang energi untuk saling sindir menyindir, serang menyerang. Tidak ada gunanya. Tinggal telepon, 'Pak Jokowi seperti ini loh...'," kata anggota Komisi III DPR itu.

Senada disampaikan Johan Budi, Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden.

"Seharusnya tidak melalui media sosial. Saya yakin komunikasi yang dibangun oleh Pak SBY dan Pak Jokowi bisa lebih baik secara langsung," kata Johan.

Meski demikian, Johan merasa tidak ada persoalan antara Jokowi dengan SBY. Johan menganggap tidak ada "berbalas pantun" lewat media sosial antara Presiden dengan SBY. (baca: Istana: Jokowi dan SBY Tak "Berbalas Pantun")

Permasalahan yang sekarang muncul, dinilai Johan, hanya karena para pendukung SBY terlalu reaktif menyikapi kunjungan Presiden ke proyek Hambalang. (baca: Istana: Pendukung SBY Terlalu Reaktif)

Berbagai pihak mengaitkan kunjungan Jokowi ke Hambalang dengan pernyataan SBY dalam Tour de Java. Kunjungan ke proyek mangkrak peninggalan pemerintahan SBY itu dianggap sebagai respons Jokowi menjawab kritikan SBY.

SBY sebelumnya menyebut bahwa pemerintah sebaiknya tidak menguras anggaran di sektor infrastruktur.

Terlebih lagi, kondisi ekonomi Tanah Air sedang lesu. (Baca: SBY Vs Jokowi, Pantun Kritik "Dibalas" Hambalang...)

Belakangan, setelah pernyataannya dikaitkan dengan kunjungan Jokowi ke Hambalang, SBY kembali melontarkan pernyataan lewat media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com