Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye ke Daerah, Airlangga Terima Aduan soal Mahar Politik Saat Pilkada

Kompas.com - 20/03/2016, 15:00 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato mengaku mendapat pengaduan dari kader di daerah mengenai mahar politik. Informasi itu diterima Airlanga saat berkampanye ke Riau pada Jumat (18/2/2016).

Airlangga mengaku miris dengan pengakuan beberapa anggota DPD Riau yang mengungkapkan mahalnya mahar, terutama untuk maju pilkada.

Dalam pilkada serentak 2015 lalu misalnya, ada permintaan mahar mencapai Rp 500 juta per kursi. Jika Partai Golkar memiliki 10 kursi di DPRD, maka total mahar mencapai Rp 5 miliar.

"Ini kan luar biasa. Ke depan, kita akan berikan desentralisasi. Tidak ada mahar politik. Saya jamin itu. Saya akan serahkan ke daerah untuk mengatur," kata Airlangga saat dihubungi, Minggu (20/3/2016).

Dia melihat, mahar politik ini yang membuat partai hancur karena para kader tidak memiliki basis ideologi kuat, tetapi lebih bersifat pragmatis.

Akibatnya, kader Golkar hanya mengejar uang, bukan pembangunan partai secara profesional sehingga sesuai kebutuhan masyarakat.

"Politik mahar itu merusak," kata Anggota Komisi XI DPR ini.

Selain berjanji memberantas politik uang, Airlangga juga bertekad merangkul semua kader Golkar yang tercerai-berai.

Semua yang dibuang karena konflik selama satu tahun terakhir ini, akan kembali diajak bergabung untuk membesarkan Golkar.

"Tidak ada kader yang ditinggalkan. Yang dari luar saja kita angkut, apalagi kader sendiri. Semua saya ajak kembali," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com