Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Reshuffle" Disarankan Jangan Tunggu Islah Golkar dan PPP

Kompas.com - 19/03/2016, 18:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Indobarometer M Qodari berpendapat, akan kurang elok jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak kabinetnya usai rekonsiliasi Partai Golkar dan PPP.

Wacana yang berkembang di masyarakat, Jokowi bakal memasukkan kader dua partai tersebut untuk menjadi menteri sebagai tanda bergabung ke dalam koalisi pendukung pemerintah.

"Saya rasa kurang elok jika reshuffle setelah Munaslub Golkar dan PPP, tiba-tiba masuklah menteri dari dua partai itu. Kelihatan sekali ya itu akomodasi politik dan itu tidak populer," kata Qodari di Jakarta, Sabtu (19/3/2016).

Qodari berpendapat, reshuffle kabinet kerja dengan memasukkan tokoh dua partai tersebut sebaiknya dilaksanakan saat sekarang ini agar posisi Golkar mendukung pemerintah semakin terkunci.

"Kalau berubah komposisi (Pascamunaslub Golkar tidak jadi mendukung pemerintah), ya keterwakilan itu menjadi tidak memiliki makna akomodasi politik kan," ujar Qodari.

"Hanya saja jika itu terjadi, orang yang dimasukan ke dalam kabinet akan sangat untung," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com