Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indra Bambang Utoyo Ingin Jadi Ketum Golkar

Kompas.com - 26/02/2016, 16:44 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Indra Bambang Utoyo menegaskan, dirinya siap maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar dalam musyawarah nasional Golkar. Ia mengaku diminta maju oleh sejumlah rekannya untuk bersaing.

Pasalnya, banyak pihak internal Golkar yang merasa prihatin dan muak dengan konflik partai.

"Kalau Golkar tidak punya harapan, (pemilu) 2019 pasti ditinggalkan. Itu sudah terbukti di pilkada kemarin, kita ditinggal publik," tutur Indra di Jakarta, Jumat (26/2/2016).

"Karena itu, saya ingin masuk membersihkan Golkar. Membawa Golkar bersih berwibawa dan solid kembali di mata publik," ujarnya.

Indra mengatakan, kisruh Golkar terjadi karena adanya perubahan ideologi partai. Golkar yang dulu didirikan untuk melawan ideologi di luar Pancasila, kini malah ikut dimasuki ideologi-ideologi lain.

Ketua Pemenangan Pemilu kubu Aburizal Bakrie ini pun mengaku prihatin dengan pencapaian partainya dalam pergelaran pilkada serentak 2015. (Baca: KPK Putuskan Tak Terlibat Munas Golkar)

Golkar yang pada era kepemimpinan Akbar Tandjung mampu bertengger di urutan pertama terperosok di peringkat sembilan saat Pilkada 2015. (Baca: Politik Uang, Mana Tahan...)

Bahkan, salah satu partai pecahan Golkar, yaitu Nasdem pada pilkada serentak 2015, berada di peringkat kedua. Jumlah kader murni Golkar yang terpilih menjadi kepala daerah pun minim.

"Dari 269 calon kepala daerah yang terpilih, dari Golkar murni mungkin cuma 10 orang. Kalau kita enggak sadar-sadar juga, kata teman saya, Golkar ke laut nih," ucap Indra.

Ia mengaku siap bersaing dengan sejumlah tokoh lain dalam munas mendatang. "Insya Allah," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Nasional
PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

Nasional
Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com