Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Teroris, Pemerintah Minta Wewenang Preventif Ditingkatkan

Kompas.com - 15/02/2016, 14:44 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berharap agar wewenang pencegahan dapat lebih ditingkatkan di dalam revisi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme.

Untuk itu, pembahasan revisi yang telah disepakati bersama masuk ke dalam prioritas Program Legislasi Nasional 2016 dapat segera diselesaikan.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan saat rapat gabungan antara pemerintah dengan Komisi I dan III DPR di Kompleks Parlemen, Senin (15/2/2016).

Menurut dia, UU Anti-Terorisme yang ada saat ini masih lemah. (baca: Luhut Sebut Kelompok Teroris Ingin Lakukan Serangan dalam Waktu Dekat)

"Kami ingin bisa mendapatkan wewenang preventif tambahan," kata Luhut.

Ia mencontohkan, dalam menanggulangi persoalan terorisme, sebaiknya aparat keamanan diberi wewenang untuk menangkap terduga teroris yang berencana melakukan aksi.

Paling tidak, para terduga teroris yang ditangkap dapat ditahan selama tujuh hari. (baca: Di AS, Jokowi Akan Bicara Soal Melawan Terorisme Lewat Medsos)

"Jadi kita bisa mendapatkan data untuk mengetahui jaringannya. Dan ini akan mengurangi memungkinan kelompok teroris untuk melakukan aksinya," ujarnya.

Ia menambahkan, sejumlah poin yang diusulkan pemerintah dalam revisi UU Antiterorisme dapat memperkuat wewenang aparat dalam menangani kasus teroris.

Namun, ia menegaskan, bahwa penguatan tersebut masih di bawah Internal Security Act yang dimiliki Singapura dan Malaysia.

Revisi UU Anti-terorisme dilakukan pemerintah pascaserangan teroris di kawasan Sarinah, Jakarta. Pemerintah tidak ingin peristiwa itu terulang lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Nasional
PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

Nasional
Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Nasional
Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Nasional
Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Nasional
Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Nasional
Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Nasional
PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

Nasional
Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Nasional
Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Nasional
Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Nasional
Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta, PSI: Tergantung Mas Kaesang dan KIM

Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta, PSI: Tergantung Mas Kaesang dan KIM

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh di Luar Tahanan, KPK Sebut Sudah Antisipasi Bukti dan Saksi

Hakim Agung Gazalba Saleh di Luar Tahanan, KPK Sebut Sudah Antisipasi Bukti dan Saksi

Nasional
PDI-P Pertimbangkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jakarta: Pramono Anung, Azwar Anas, dan Basuki Hadimuljono

PDI-P Pertimbangkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jakarta: Pramono Anung, Azwar Anas, dan Basuki Hadimuljono

Nasional
Soal Komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat: Itu Hak Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Soal Komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat: Itu Hak Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com