Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Benarkan 9 Pucuk Senjata yang Diamankan Berasal dari Lapas Tangerang

Kompas.com - 26/01/2016, 15:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti membenarkan bahwa sembilan pucuk senjata yang disita dari terduga teroris, beberapa waktu lalu, berasal dari Lapas Tangerang.

Namun, Badrodin mengaku belum mengetahui bagaimana senjata-senjata api itu bisa sampai berpindah tangan dari area lapas ke tangan pelaku teror.

"Apa karena kelalaian, kesengajaan, atau kerja sama? Ini dalam pemeriksaan," ujar dia di Kompleks PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (26/1/2016).

"Atau bisa saja karena orang besuk. Masuknya digeledah, tapi keluarnya tidak. Kalau memang betul begini, ya ini merupakan suatu kelemahan," lanjut dia.

Badrodin mengungkapkan, selain diperiksa oleh Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, ada sejumlah sipir yang diperiksa oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

"Kami belum mendapatkan jelas keterlibatan mereka. Nanti kami akan minta hasilnya juga ke Kemenkumham," ujar Badrodin.

Sebelumnya, Densus 88 menangkap 18 orang pasca-teror di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari lalu. Dari 18 orang itu, enam orang ditetapkan tersangka karena terkait dengan aksi teror di Thamrin.

Adapun 12 orang lainnya tidak terkait dengan teror di kawasan Thamrin. Namun, mereka ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kepemilikan sembilan pucuk senjata api. Polisi menduga, senjata-senjata api ini akan digunakan untuk amaliyah (istilah kelompok radikal dalam melakukan aksi teror).

Akan tetapi, Kapolri tidak menyebutkan di mana rencana aksi teror akan dilakukan.

Dari 12 orang tersangka itu, enam orang ditangkap di Bekasi dan Balikpapan dengan inisial HF alias A, SF alias MM, S alias STM, B alias AM, WFB alias E, dan MFS.

Sementara enam orang lainnya, yaitu AP alias A, EBN alias E, Z alias ZN, W alias HN, QM, dan SA alias B, berstatus narapidana. Tersangka berinisial SA adalah narapidana Lapas Nusakambangan, sedangkan lima lainnya narapidana Lapas Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com