Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Gafatar Terancam Pidana Penistaan Agama

Kompas.com - 21/01/2016, 16:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) terancam sanksi pidana penistaan agama. Hal itu diungkapkan Direktur Sosial Budaya Badan Intelijen dan Keamanan Polri Brigjen (Pol) Bambang Sucahyo.

Bambang mengatakan, penyelidikan dan penyidikan perkara itu pasti dilakukan oleh Mabes Polri begitu Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan melalui fatwa bahwa Gafatar merupakan ajaran sesat atau menyimpang.

"Polisi hanya memerlukan fatwa MUI yang menyatakan Gafatar sesat, menyimpang, dan menodakan agama. Pengusutan perkara ini tak perlu ada laporan," ujar Bambang di Kompleks Kejaksaan Agung, Kamis (21/1/2016).

Menurut data Polri, pimpinan Gafatar saat ini adalah Mahful Muis.

Namun, Polri memiliki data, bekas pimpinan Al Qiyadah Al Islamiyah, organisasi masyarakat embrio dari Gafatar, yakni Ahmad Moshaddeq, masih ikut serta mengatur gerakan itu.

Moshaddeq pernah dipidana atas perkara penistaan agama tahun 2007 silam. Hakim memvonis Moshaddeq empat tahun penjara.

"Di belakang pimpinan Gafatar sekarang ini ya masih Moshaddeq," ujar Bambang.

Bahkan, jika pidana penistaan agama terhadap pimpinan Gafatar jadi dilakukan, Bambang memprediksi hukuman kepada Moshaddeq akan lebih berat dari sebelumnya.

"Ya kan pas di-BAP ditanya, 'Kamu pernah melakukan seperti ini atau tidak?' Ya data tidak bisa berbohong dong kalau dia pernah kena pidana yang sama. Ini bisa memberatkan dia," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com