Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Maksud Pernyataan Jokowi soal Pencatutan Nama? Ini Jawaban Johan Budi

Kompas.com - 21/01/2016, 12:59 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden Joko Widodo, Johan Budi SP, mengatakan bahwa pernyataan Jokowi di akun Twitter pribadinya mengenai pencatutan nama tidak ditujukan kepada satu pihak atau kejadian.

Menurut Johan, pernyataan itu disampaikan Jokowi untuk mencegah terjadinya pencatutan nama demi keuntungan orang lain. (Baca: Jokowi: Siapa Pun yang Catut Nama Saya, Apakah Keluarga, Pejabat, Abaikan Saja)

"Berlaku umum, maksudnya tidak mengarah pada satu kejadian," kata Johan melalui pesan singkat, Kamis (21/1/2016).

Ia menuturkan, kondisi bahwa ada pihak yang mengaku dekat dengan Presiden, atau mengaku diutus Presiden, untuk mencari keuntungan pribadi, akan sangat mungkin terjadi.

Johan mengatakan, hal-hal seperti itu bisa terjadi tidak hanya di lembaga kepresidenan, tetapi juga di tempat lainnya.

"Karena itu, Pak Presiden memberi warning bahwa pemerintahan ini harus bersih bukan sekadar slogan belaka, melainkan dilaksanakan, harus zero tollerance terhadap KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)," kata Johan.

Presiden Jokowi kembali berbicara mengenai pencatutan nama. Kali ini, hal itu disampaikan melalui akun Twitter pribadinya, @jokowi.

"Siapapun catut nama saya (keluarga/relawan/pejabat/lainnya), minta jabatan/proyek abaikan saja. Pemerintahan bersih harus dipraktikkan -Jkw," tulis Jokowi di akun Twitternya, Kamis pagi.

Beberapa waktu lalu, Jokowi sempat mengungkapkan kemarahan saat menyikapi kasus pencatutan nama, yang diduga dilakukan oleh Setya Novanto. (Presiden Jokowi Sudah Menahan Amarah ke Setya Novanto sejak Pagi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com