Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Gafatar Reinkarnasi dari Al Qiyadah Al Islamiyah, MUI Akan Beri Cap Sesat

Kompas.com - 19/01/2016, 23:31 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sedang mengkaji fatwa untuk organisasi masyarakat (ormas) Gafatar. Bila ternyata Gafatar reinkarnasi dari Al Qiyadah Al Islamiyah, MUI tak segan mengeluarkan fatwa sesat.

"Itu lagi diteliti. Sekarang kita sudah bekerja melakukan pengkajian, nanti (kalau) sudah selesai baru kita keluarkan fatwanya," ujar Ketua MUI KH Ma'ruf Amin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Ajaran Al Qiyadah Al Islamiyah sempat tenar beberapa tahun lalu. Aliran ini didirikan dan dipimpin oleh Ahmad Moshaddeq pada tahun 2000 silam. Moshaddeq juga menyatakan diri sebagai nabi.

(Baca: Kemenag: Jika Aktivitas Masih Normal, Biarkan Gafatar Berjalan Sambil Dipantau)

Karena dianggap melenceng dari ajaran Islam, MUI memberikan stempel sesat kepada Al Qiyadah Al Islamiyah pada 2007.

Mantan aktivis NII pimpinan Panji Gumilang itu divonis 4 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas tuduhan penistaan agama pada tahun 2008. Saat ini, Moshaddeq disebut-sebut sebagai pembina Gafatar.

(Baca: Kembali ke Keluarga, Korban Gafatar Linglung dan Berbicara Kasar )

"Lagi di dalami. Kalau memang reinkarnasi dari Al Qiyadah Al Islamiyah ya kita akan nyatakan sesat," kata Ma'ruf.

Menurut dia, tak butuh waktu lama untuk mengkaji Gafatar. Dalam waktu dekat kata dia, fatwa tersebut bisa segera dikeluarkan.

"Ya sebentar lagi. Tidak lama lagi. Sudah tinggal kumpul, disatukan, masuk kajian di komisi fatwa, di fatwa. Cepat," ucap dia.

Kompas TV Menag Telusuri Aktivitas Gafatar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Mau Asal Terima Tawaran Kelola Tambang, Muhammadiyah: Kami Ukur Kemampuan Dulu...

Tak Mau Asal Terima Tawaran Kelola Tambang, Muhammadiyah: Kami Ukur Kemampuan Dulu...

Nasional
Fraksi PDI-P Janji Bakal Kritis Sikapi Revisi UU Polri

Fraksi PDI-P Janji Bakal Kritis Sikapi Revisi UU Polri

Nasional
Muhammadiyah Tak Mau Tergesa-gesa Sikapi Izin Kelola Tambang untuk Ormas

Muhammadiyah Tak Mau Tergesa-gesa Sikapi Izin Kelola Tambang untuk Ormas

Nasional
Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur

Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur

Nasional
DPR Setujui Calvin Verdonk dan Jens Raven Berstatus WNI

DPR Setujui Calvin Verdonk dan Jens Raven Berstatus WNI

Nasional
Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Dinilai Kurang Inklusif Ketimbang Tim Transisi Era Jokowi

Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Dinilai Kurang Inklusif Ketimbang Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Buka Rapat Paripurna, Puan: 119 Anggota DPR Hadir, 172 Izin

Buka Rapat Paripurna, Puan: 119 Anggota DPR Hadir, 172 Izin

Nasional
Hari Ini, Polri Ekstradisi Buronan Paling Dicari di Thailand Chaowalit Thongduan

Hari Ini, Polri Ekstradisi Buronan Paling Dicari di Thailand Chaowalit Thongduan

Nasional
Jokowi Ungkap Biaya Pembangunan Kereta Cepat Lebih Murah Dibanding MRT

Jokowi Ungkap Biaya Pembangunan Kereta Cepat Lebih Murah Dibanding MRT

Nasional
Tantang Kepala Daerah, Jokowi: Tunjuk Jari Siapa yang Sanggup Bangun MRT dengan APBD?

Tantang Kepala Daerah, Jokowi: Tunjuk Jari Siapa yang Sanggup Bangun MRT dengan APBD?

Nasional
Kata Gerindra soal Pelibatan Partai Koalisi di Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran

Kata Gerindra soal Pelibatan Partai Koalisi di Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran

Nasional
Puji Penghijauan di Balikpapan dan Surabaya, Jokowi: Kota Lain Saya Tunggu ...

Puji Penghijauan di Balikpapan dan Surabaya, Jokowi: Kota Lain Saya Tunggu ...

Nasional
Kemenaker Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Kawasan Eropa

Kemenaker Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Kawasan Eropa

Nasional
Soal Polemik Tapera, Fahira Idris Minta Pemerintah Perhatikan Keluhan Rakyat

Soal Polemik Tapera, Fahira Idris Minta Pemerintah Perhatikan Keluhan Rakyat

Nasional
Jokowi Minta Pemda Bangun Transportasi Publik ART, Jauh Lebih Murah dari MRT

Jokowi Minta Pemda Bangun Transportasi Publik ART, Jauh Lebih Murah dari MRT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com