Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Didesak Segera Pastikan Jumlah Kuota Haji 2016

Kompas.com - 19/01/2016, 00:46 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama didesak segera memastikan jumlah kuota haji 2016 untuk Indonesia. Menurut Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay, hingga hari ini Kemenag belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut dari pemerintah Arab Saudi.

Dengan adanya kejelasan soal kuota haji, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dapat segera mengesahkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).

"Kuota haji itu sangat penting dalam pembahasan BPIH. Misalnya, berapa jumlah pemondokan, katering, dan transportasi yang dibutuhkan sangat terkait dengan jumlah kuota tersebut," tutur Saleh melalui keterangan tertulisnya, Senin (18/1/2016).

"Tanpa kuota yang jelas, pembahasan BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji) akan didasarkan pada asumsi-asumsi umum," sambungnya.

Adapun terkait BPIH, Saleh menambahkan, Kemenag juga didesak agar segera menyelesaikan evaluasi penggunaan BPIH tahun 2015. Pasalnya, hal tersebut terkait pula dengan waktu dimulainya pembahasan BPIH 2016.

Ia menuturkan, sejauh ini Kemenag hanya melaporkan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji secara kualitatif.

"Sampai sekarang, Komisi VIII belum mendapat laporan total anggaran yang dipakai Kemenag dalam penyelenggaraan haji 2015. Sementara, kalau mau membahas BPIH 2016, tentu kami perlu berkaca pada evaluasi tahun lalu," imbuhnya.

Selain itu, Komisi VIII juga mendesak Kemenag agar kuota seseorang yang meninggal dunia sebelum berangkat haji diberikan kepada keluarganya yang sudah mendaftar dan memiliki nomor porsi.

Terkait hal ini, lanjut Saleh, Kemenag tengah melakukan kajian agar status keluarga yang akan menggantikan menjadi jelas. Sistem rekrutmen petugas haji juga tak luput dari pantauan Komisi VIII.

Kemenag diminta memperbaiki sistem rekrutmen petugas haji lantaran ditemukan ada banyak petugas haji yang tidak bertugas secara benar.

"Dalam konteks itu, Kemenag diminta untuk mempertimbangkan menambah kuota petugas dari TNI/Polri, mengingat arena kerja yang semakin sulit seiring dengan pertambahan jumlah jamaah haji," ungkapnya.

Komisi VIII juga mendesak agar pembayaran asuransi regular yang dikelola pemerintah dan juga janji santunan yang dijanjikan pemerintah Saudi bagi korban crane di Mesjidil Haram.

Menurut Saleh, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah melaporkan bahwa pengurusan asuransi reguler sudah hampir rampung.

Sedangkan terkait santunan, Kemenag sudah menyampaikan data jamaah yang menjadi korban crane sesuai dengan yang diminta pemerintah Arab saudi. Sayangnya, belum ada jawaban dari pemerintah Saudi terkait kapan santunan tersebut direalisasikan.

"Namun, Kemenag berjanji akan terus mem-follow up sampai santunan tersebut benar-benar direalisasikan," kata Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com