Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Hampir Semua Bandara Internasional Rawan Pencurian Bagasi

Kompas.com - 05/01/2016, 10:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mabes Polri menyatakan bahwa tidak ada bandar udara di Indonesia, khususnya bandar udara internasional, yang aman dari intaian jaringan pencurian barang bagasi.

"Hampir semua bandar udara internasional rawan pencurian bagasi. Ini cukup membuat kepercayaan menurun," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/1/2016).

Anton tidak mau menyebut siapa saja yang seharusnya bertanggung jawab atas sistem penyimpanan barang di bandara hingga pesawat.

Namun, Anton mengakui bahwa sistem penyimpanan tersebut harus diperbaiki. Sebab, berdasarkan kasus pencurian bagasi di Surabaya yang pernah diungkap, aksi itu ternyata banyak melibatkan "orang dalam".

Artinya, harus ada sistem yang dibenahi agar orang dalam pun tak dapat mengutak-utik barang di bagasi. (Baca: Porter dan Petugas Keamanan Diduga Mencuri Barang Penumpang, Ini Tanggapan Lion Air)

"Pengalaman kami, pas masuk x-ray itu saja sudah ditandai khusus (oleh pelaku). Artinya, ini memang ada jaringan," kata Anton.

"Makanya, harus ada penertiban sistem yang signifikan. Kami, Polri, siap apabila diminta bantuan pengelola bandara atau maskapai penerbangan hanya untuk penertiban sistem itu," ucap dia.

Anton menambahkan, paling tidak kerja sama pengelola bandara dan maskapai penerbangan dengan polisi bandara dapat ditingkatkan. Kerja sama yang baik saja sudah cukup menekan tindak pencurian barang bagasi tersebut.

Polisi sebelumnya menangkap empat orang porter Lion Air dengan sangkaan mencuri barang penumpang di bagasi pesawat di Bandara Soekarno-Hatta. (Baca: Sekuriti dan Porter Lion Air Kongkalikong Curi Isi Koper Penumpang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com