Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Dana Teroris Disalurkan ke Yayasan hingga ke Rekening Istri

Kompas.com - 28/12/2015, 20:56 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan sejumlah pola distribusi dana jaringan teroris di Indonesia.

Menurut Wakil Kepala PPATK Agus Santoso, dana tersebut disalurkan melalui yayasan dan rekening-rekening pribadi.

"Ada yayasan dan perorangan. Ada yang ke rekening istrinya," kata Agus di Kantor PPATK, Jakarta, Senin (28/12/2015).

Dana yang disalurkan digunakan untuk bermacam keperluan, mulai dari membeli senjata hingga melatih teroris.

"Misalnya uang ini digunakan untuk mengumpulkan orang, melatih, beli senjata, untuk menghidupi keluarga teroris," ujar Agus.

Dia juga melihat adanya tren peningkatan aliran dana untuk teroris. Menurut Agus, tiga tahun yang lalu aliran dana masih berjumlah kecil, misalnya dalam nominal Rp 50.000.

Saat ini, menurut Agus, aliran dana teroris sudah besar. Bahkan, banyak di antara mereka yang menggunakannya sebagai modal bisnis.

"Sekarang sudah punya usaha garmen, jual buku, jual herbal, juga masuk ke toko bahan kimia," kata dia.

Terkait hal tersebut, Agus menuturkan, seharusnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Menteri Perdagangan menerapkan seleksi yang lebih ketat terhadap pihak mana saja yang dapat menjual bahan kimia.

Hal ini agar pendistribusian bahan kimia tidak dimanfaatkan kelompok teroris.

"Makanya, ini harus komprehensif. Tidak bisa hanya memutus rantai uang, tetapi juga harus ada pembinaan kepada warga," ucap Agus.

Dalam mengungkap jaringan teroris, PPATK juga bekerja sama dengan Australian Transaction Report and Analysis Center (Austrac) sehingga temuannya dapat ditindaklanjuti.

"Nama-nama yang ada dicocokkan dengan nama-nama jaringan (teroris) yang ada di Densus 88. Jaringan teroris itu kan sambung-menyambung," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com