Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Petugas Polsek Sinak yang Bantu Kelompok Bersenjata

Kompas.com - 28/12/2015, 14:35 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com — Polda Papua menduga, penyerangan Mapolsek Sinak, Kabupaten Puncak, oleh kelompok bersenjata yang terjadi pada Minggu (27/12/2015) malam sudah direncanakan sebelumnya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Patrige Renwarin mengatakan, hasil penyelidikan awal menunjukkan adanya keterlibatan DK, seorang tenaga bantuan operasional yang sudah bekerja di Mapolsek Sinak selama 4 tahun.

Saat kejadian, menurut Patrige, DK berperan membuka pintu belakang Mapolsek Sinak sehingga sekitar 25 pelaku penyerangan masuk ke Mapolsek Sinak dan menembaki lima anggota yang sedang berjaga sambil menonton televisi.

"Sempat terdengar bunyi tembakan dari arah belakang Mapolsek, dan puluhan anggota kelompok bersenjata masuk ke Mapolsek menembaki lima anggota yang memang agak lengah," ungkap Patrige dalam keterangan pers di Mapolda Papua, Senin (28/12/2015).

(Baca: Tiga Polisi di Sinak Tewas Diserang Saat Tonton TV)

Setelah membantu kelompok bersenjata ini, DKI pun menghilang. Dia diduga turut kabur bersama pelaku.

Dalam kejadian itu, menurut Patrige, dua anggota Polsek Sinak berhasil meloloskan diri. Bripda Rian, yang tertembak di lengan, kabur melalui ruangan Kapolsek Sinak dan melompat lewat jendela, sementara Briptu Dumapa berhasil kabur menerobos, lalu lompat keluar Mapolsek Sinak.

Keduanya kabur ke Makoramil Sinak untuk meminta bantuan. Sementara itu, tiga anggota Polsek Sinak lainnya yang sudah terkepung meninggal di tempat setelah diberondong tembakan anggota kelompok kriminal bersenjata.

"Briptu Muhammad Rasyid Ridho, Bripda Muhammad Armansyah, dan Bripda Ilham meninggal di tempat setelah sebelumnya dalam kondisi terkepung diberondong tembakan anggota kelompok kriminal bersenjata," imbuh Patrige.

(Baca: Pesawat Trigana yang Ditumpangi Rombongan Kapolda Papua Ditembak di Sinak)

Ketiga jenazah, menurut Patrige, saat ini masih berada di Sinak, dan rencananya akan dibawa ke Jayapura menggunakan dua pesawat yang dicarter Polda Papua.

Nantinya, ketiga jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura guna otopsi untuk mengetahui jenis amunisi yang dipakai kelompok kriminal bersenjata.

"Setelah diotopsi, jenazah akan disemayamkan di Mako Brimob sebelum diserahkan ke keluarga masing-masing di Sorong, Tual, dan Jayapura," ungkap Patrige.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Apresiasi Perbaikan Pelayanan Proses Bisnis Visa dan Itas Kemenkumham

Menpan-RB Apresiasi Perbaikan Pelayanan Proses Bisnis Visa dan Itas Kemenkumham

Nasional
Beda Keterangan SYL dan Istrinya soal Durian

Beda Keterangan SYL dan Istrinya soal Durian

Nasional
Kejagung: Jampidsus Dikuntit Anggota Densus 88 Fakta, Bukan Isu

Kejagung: Jampidsus Dikuntit Anggota Densus 88 Fakta, Bukan Isu

Nasional
Cuaca Arab Saudi Tembus 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gunakan Masker

Cuaca Arab Saudi Tembus 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gunakan Masker

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

Nasional
Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

Nasional
Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

Nasional
Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

Nasional
Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

Nasional
Sidang SYL, Surya Paloh Tahu Kegiatan Organisasi Sayap Partai Nasdem Didanai Kementan

Sidang SYL, Surya Paloh Tahu Kegiatan Organisasi Sayap Partai Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Pakar: Jaksa KPK Diberi Delegasi Penuntutan, Dasarnya UU

Pakar: Jaksa KPK Diberi Delegasi Penuntutan, Dasarnya UU

Nasional
Reformasi Seleksi Calon Kepala Daerah

Reformasi Seleksi Calon Kepala Daerah

Nasional
JaWAra Internet Sehat Menang WSIS Prizes 2024 di Swiss, Menkominfo: Semoga Menginspirasi Dunia

JaWAra Internet Sehat Menang WSIS Prizes 2024 di Swiss, Menkominfo: Semoga Menginspirasi Dunia

Nasional
Jokowi hingga Menteri Basuki Melayat Istri Habib Luthfi di Pekalongan

Jokowi hingga Menteri Basuki Melayat Istri Habib Luthfi di Pekalongan

Nasional
Komisi III DPR Sebut Revisi UU Polri Sedang dalam Pendalaman

Komisi III DPR Sebut Revisi UU Polri Sedang dalam Pendalaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com