Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Tak Pernah Bahas Masalah Pencatutan Nama dengan Luhut

Kompas.com - 02/12/2015, 19:25 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa dirinya tidak pernah secara khusus berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan terkait kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto kepada PT Freeport Indonesia.

"Tidak ada, tidak ada komunikasi khusus (dengan Luhut) tentang ini," kata Kalla, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (2/11/2015).

Berdasarkan transkrip rekaman yang beredar, nama Luhut cukup banyak disebut dalam pembicaraan antara Setya, dengan pengusaha Riza Chalid, dan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maruf Syamsuddin.

Namun, Luhut berulang kali membantah dirinya terlibat.

Luhut bahkan menyatakan bahwa langkah Sudirman melaporkan Setya ke Mahkamah Kehormatan Dewan tanpa restu Presiden Jokowi.

Pernyataan Luhut mengenai itu dibantah oleh Kalla. Kalla menegaskan bahwa Sudirman telah melaporkan masalah pencatutan nama kepada Presiden dan kepadanya.

"Bahwa dia (Sudirman) melapor ke Presiden dengan saya. (Melapor) Presiden Jumat, saya Sabtu. Setelah Presiden baru sama saya," ucap Kalla.

Kalla juga menyatakan bahwa dirinya sebagai tokoh senior Golkar tidak pernah berkomunikasi dengan Fraksi Golkar di DPR mengenai masalah pencatutan nama.

Sebagaimana diketahui, Fraksi Partai Golkar berusaha membela Setya dalam masalah ini.

"Tidak, untuk urusan ini tidak pernah (berkomunikasi dengan Fraksi Golkar)," ungkapnya.

Kalla mendukung langkah Sudirman melaporkan kasus pencatutan nama kepada MKD. Menurut Kalla, Sudirman akan salah jika menemukan pelanggaran tapi tidak melaporkannya.

Selanjutnya, Kalla tidak ingin mengintervensi proses sidang etik yang berlangsung di MKD.

Ia hanya memastikan bahwa proses renegosiasi dengan Freeport tidak semudah yang dijanjikan para pencatut namanya.

"Saya kira mungkin ngomong menjanjikan, tapi pelaksanaannya tidak mudah juga. Pokoknya kita dengar sajalah, saya tidak bisa ikutan," tutur Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com