Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Gubernur Kalteng Terbakar, Berkas Konsesi Lahan Ikut Hangus?

Kompas.com - 02/11/2015, 06:21 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Api melalap Kantor Biro Keuangan dan Ekonomi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Palangkaraya, Minggu (1/11/2015). Kebakaran memusnahkan dokumen "penting" yang tersimpan di gedung tersebut.

"Pemprov sudah memberikan data bahwa berkas-berkas penting yang terkait data perkembangan pembangunan di seluruh kabupaten dan kota (ada di bagian gedung yang terbakar)," kata Kapolres Palangkaraya Ajun Kombes Jukiman Situmorang kepada BBC Indonesia.

Ketika ditanyakan apakah berkas konsesi lahan dan hutan termasuk yang musnah terbakar, dia menjelaskan.

"Kami belum bisa memastikan, kami akan melakukan pengecekan silang berkas-berkas yang disimpan oleh bagian-bagian (di gedung yang terbakar)."

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan menelusuri lebih jauh apakah ada kaitan antara berkas penting dengan kebakaran yang melanda gedung milik Pemprov Kalimantan Tengah.

Menurut keterangan saksi-saksi, api bermula di sisi barat sekitar pukul 14.00 siang waktu setempat yang kemudian menjalar ke lantai dua. Sekitar pukul 17.00 api bisa dipadamkan. (Baca: Kronologi Terbakarnya Kantor Gubernur Kalteng)

Angka kerugian akibat kebakaran diperkirakan antara Rp 5 miliar hingga Rp 7 miliar, kata Situmorang.

Pembakaran hutan

Situmorang mengatakan tim laboratorium forensik (labfor) Polri akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mulai hari Senin (02/11).

"Tim labfor nantinya yang akan menyimpulkan asal api dan sebab-sebab kebakaran. Tapi ini tentunya memakan waktu," kata Situmorang. (Baca juga: Puslabfor Mabes Polri Akan Selidiki Kebakaran Kantor Gubernur Kalteng)

Api melalap gedung ketika perhatian banyak pihak di Indonesia tertuju ke kebakaran hutan dan lawan di Sumatera dan Kalimantan yang hingga awal November ini belum bisa dipadamkan.

Kebakaran hutan itu menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengirim kabut asap tidak hanya di Indonesia tapi juga ke negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand selatan.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, sebagian besar kebakaran yang terjadi karena faktor kesengajaan.

"Saya baru pulang dari Riau, di sana 80 persen hutan dibakar dengan disengaja," kata Tjahjo.

Menurut organisasi lingkungan Greenpeace sebaran titik api dan kebakaran hutan terjadi merata di konsesi Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Hutan Tanaman Industri (HTI), dan bahkan di tambang batu bara.

Hingga pertengahan Oktober Polri telah menetapkan 127 orang dan setidaknya 12 perusahaan sebagai tersangka dalam kasus pembakaran hutan dan lahan.

Kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tahun ini ditaksir mencapai tak kurang dari Rp 200 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Serahkan Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus ke Propam Polri

Kejagung Serahkan Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus ke Propam Polri

Nasional
Surya Paloh Disebut Tetap Meminta Organisasi Sayap Nasdem Lanjutkan Kegiatan yang Didanai Kementan

Surya Paloh Disebut Tetap Meminta Organisasi Sayap Nasdem Lanjutkan Kegiatan yang Didanai Kementan

Nasional
Menpan-RB Apresiasi Perbaikan Pelayanan Proses Bisnis Visa dan Itas Kemenkumham

Menpan-RB Apresiasi Perbaikan Pelayanan Proses Bisnis Visa dan Itas Kemenkumham

Nasional
Beda Keterangan SYL dan Istrinya soal Durian

Beda Keterangan SYL dan Istrinya soal Durian

Nasional
Kejagung: Jampidsus Dikuntit Anggota Densus 88 Fakta, Bukan Isu

Kejagung: Jampidsus Dikuntit Anggota Densus 88 Fakta, Bukan Isu

Nasional
Cuaca Arab Saudi Tembus 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gunakan Masker

Cuaca Arab Saudi Tembus 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gunakan Masker

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

Nasional
Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

Nasional
Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

Nasional
Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

Nasional
Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

Nasional
Sidang SYL, Surya Paloh Tahu Kegiatan Organisasi Sayap Partai Nasdem Didanai Kementan

Sidang SYL, Surya Paloh Tahu Kegiatan Organisasi Sayap Partai Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Pakar: Jaksa KPK Diberi Delegasi Penuntutan, Dasarnya UU

Pakar: Jaksa KPK Diberi Delegasi Penuntutan, Dasarnya UU

Nasional
Reformasi Seleksi Calon Kepala Daerah

Reformasi Seleksi Calon Kepala Daerah

Nasional
JaWAra Internet Sehat Menang WSIS Prizes 2024 di Swiss, Menkominfo: Semoga Menginspirasi Dunia

JaWAra Internet Sehat Menang WSIS Prizes 2024 di Swiss, Menkominfo: Semoga Menginspirasi Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com