Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kompas.com" Raih Penghargaan Hassan Wirajuda Terkait Perlindungan WNI

Kompas.com - 20/10/2015, 22:03 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Luar Negeri RI memberikan Penghargaan Hassan Wirajuda kepada Kompas.com. Penghargaan ini diberikan sebagai salah satu bentuk pengakuan terhadap individu dan instansi yang turut berkontribusi terhadap isu perlindungan WNI di luar negeri.

"Penghargaan ini akan kami berikan kepada wartawan dan redaktur kami. Mudah-mudahan Kompas.com semakin berempati dan kita peduli terhadap WNI di luar negeri," ujar Pemimpin Redaksi Kompas.com Achmad Subechi saat memberikan sambutan pada Malam Penganugerahan The Hassan Wirajuda Award 2015 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Kompas.com menjadi salah satu dari 13 individu dan instansi yang terpilih mendapatkan Penghargaan Hassan Wirajuda 2015. Dalam pengumuman penghargaan untuk kategori media, Kompas.com terpilih karena memasukkan unsur edukasi dalam pemberitaan, melakukan verifikasi atas kebenaran suatu peristiwa, dan tidak menggunakan kata-kata provokatif, baik dalam headline maupun konten pemberitaan.

Adapun penghargaan kepada Kompas.com diberikan langsung oleh mantan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda.

Dalam pidato sambutan sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, melalui penghargaan ini, Kemenlu ingin menumbuhkan tradisi memberikan pengakuan dan penghargaan kepada mereka yang dipandang telah memberikan kontribusi signifikan dalam upaya perlindungan WNI di luar negeri.

Tim juri sebelumnya telah menyaring 68 kandidat yang memiliki kontribusi dalam upaya perlindungan WNI di luar negeri.

Tim juri telah berhasil menetapkan 13 nama penerima HWPA 2015 sesuai dengan tujuh kategori, yaitu:

1. DVI Polri dan TNI AU untuk kategori Mitra Kerja Kementerian Luar Negeri.

2. Dubes RI Kuala Lumpur Herman Prayitno dan Konjen RI Jeddah Dharmakirty Syailendra untuk kategori Kepala Perwakilan RI.

3. Veronika Sedo Barek dan Mohamad Abdulkader Akraa untuk kategori Mitra Kerja Perwakilan RI.

4. BMI SA dan IMWU Hong Kong untuk kategori Masyarakat Madani Indonesia.

5. Kompas.com dan Tempo.co untuk kategori Jurnalis/Media.

6. Anis Setyorini dan Fadhly Ahmad untuk kategori Staf Perwakilan RI.

7. Tim Percepatan Repatriasi WNI dari Suriah untuk kategori Tim Perlindungan WNI Kemenlu RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com