Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKN, Mahasiswa Unimal Dibekali Ilmu Penyusunan Program Desa

Kompas.com - 06/10/2015, 17:21 WIB
Kontributor Lhokseumawe, Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Rektor Universitas Malikussaleh Prof Dr Apridar membuka secara resmi pembekalan untuk 534 mahasiswa peserta kuliah kerja nyata (KKN) TIM I angkatan XVIII tahun 2015 di Gedung Akademik Center Cunda (ACC) Unimal Lhokseumawe (6/10/2015).

Sebanyak 534 mahasiswa akan diturunkan ke 35 desa di wilayah Kota Lhokseumawe yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Blang Mangat, Kecamatan Muara Satu dan Kecamatan Muara Dua.

“Mereka diharapkan akan membantu masyarakat menjadikan desa sebagai pusat pembangunan yang mandiri seperti amanah UU Nomor 6 tahun 2014 tentang desa. Mahasiswa dibekali bagaimana menyusun program desa yang baik, sehingga dana desa yang digulirkan oleh pemerintah benar-benar digunakan untuk kebutuhan desa tersebut,” kata Prof Apridar.

Dia menambahkan, para  mahasiswa harus mampu menemukan masalah yang dihadapi desa dan menyelesaikan masalah itu sesuai dengan kaidah ilmiah. Selain itu, kehadiran para mahasiswa di desa diharapkan mampu membawa perubahan positif bukan sebaliknya malah memberi kesan buruk bagi masyarakat.

“Kita harap, peserta KKN kali ini benar-benar bisa membaktikan diri membantu aparatur desa untuk menyukseskan program desa. Sehingga dana desa itu benar-benar efektif dan efisien,” ujar Prof Apridar.

Ketua LPPM Unimal Yulius Darma menyebutkan KKN akan dilaksakan 8 Oktober-11 November 2015. Pemateri yang dihadirkan berasal dari kalangan akademisi, pemerintah, dan pakar pemberdayaan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com