Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah Lagi, Jumlah Anggota Jemaah Haji Asal Indonesia Korban Mina Jadi 46 Orang

Kompas.com - 29/09/2015, 11:15 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah anggota jemaah haji asal Indonesia yang menjadi korban musibah di Mina, Arab Saudi, terus bertambah. Hingga Selasa (29/9/2015) pukul 05.00 WIB, jumlah WNI yang teridentifikasi meninggal dunia sebanyak 46 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 42 anggota jemaah haji Indonesia dan 4 WNI yang bermukim di sana.

"Anggota jemaah haji yang wafat pada rilis kami sebelumnya adalah sebanyak 45 orang. Saat ini, jumlahnya bertambah menjadi 46 orang," ujar Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat melalui siaran pers.

Anggota jemaah haji Indonesia yang baru teridentifikasi itu adalah Dahlia Sulaiman Hamdan, kloter BTH 14, nomor paspor A3689002.

Sementara itu, jumlah anggota jemaah yang dirawat di rumah sakit di Arab Saudi saat ini masih 7 orang. Sebelumnya, 3 orang telah dipulangkan ke pemondokan, yaitu Zulaiha Lutan Alam dari kloter BTH 14, Arninda Idris Usman dari kloter BTH 14, dan Fadillah Abdul Karim Nurdin dari kloter BTH 14.

Jumlah anggota jemaah haji yang dilaporkan belum kembali justru bertambah, dari sebelumnya 82 orang menjadi 90 orang.

Adapun rinciannya sebagai berikut:
1. Kloter BTH 14 sebanyak 11 orang
2. Kloter SUB 48 sebanyak 12 orang
3. Kloter JKS 61 sebanyak 46 orang
4. Kloter UPG 10 sebanyak 5 orang
5. Kloter SOC 62 sebanyak 6 orang
6. Kloter SUB 28 sebanyak 4 orang
7. Kloter BPN 5 sebanyak 1 orang
8. Kloter JKG 33 sebanyak 1 orang
9. Kloter JKS 21 sebanyak 2 orang
10. Kloter LOP 9 sebanyak 1 orang
11. Kloter SUB 34 sebanyak 1 orang

Proses identifikasi masih terus berjalan. Arsyad mengatakan, timnya masih mencari informasi terkait masih adanya anggota jemaah yang belum kembali ke pemondokan dengan menyisir rumah sakit Arab Saudi dan mengidentifikasi para korban yang ada di tempat perawatan jenazah Al Muaishim, Mekkah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com