Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Latvia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama

Kompas.com - 27/09/2015, 14:09 WIB
Suhartono

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Indonesia dan Latvia sepakat untuk saling meningkatkan kerja sama ekonomi dan kesejahteraan rakyat kedua negara. Nilai potensi perdagangan RI dan Latvia relatif sangat kecil atau sebesar 50 juta dollar AS.

Hal itu diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai bertemu Presiden Latvia Raimonds Vejonis, di sela-sela Sidang PBB untuk Agenda Pembangunan Berkelanjutan pasca 2015 di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Sabtu (25/9/2015) siang waktu setempat.

Dalam pertemuan itu, Wapres Kalla didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.

Upaya meningkatkan nilai perdagangan dan ekonomi kedua negara, kata Wapres Kalla, diantaranya dengan mewujudkan pembuatan perjanjian pajak ganda serta perjanjian layanan udara bagi kedua maskapai penerbangan Latvia dan Indonesia.

"Tak hanya perdagangan dan kebudayaan, RI dan Latvia juga akan meningkatkan kerja sama kekonsuleran seperti fasilitas bebas visa diplomatik dan dinas serta bebas visa kunjungan singkat mulai 1 Oktober mendatang. Sebaliknya, warga Indonesia yang akan berkunjung ke  negara-negara di kawasan schengen, diharapkan juga mendapat kemudahan," papar Kalla.

RI dan Latvia, tambah Kalla, juga akan saling mendukung dalam keanggotaan tidak tetap Dewan Keamanan PBB, selain bersama-sama bekerjasama dalam implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal (SDG) dan forum-forum lainnya.

Terkait kerja sama kebudayaan, Indonesia juga menyambut baik rencana pembukaan Indonesian Study Centre di Universitas Latvia dan akan mempertimbangkan menyumbang buku-buku tentang Indonesia bagi perpustaan Universitas Latvia.

“Pemerintah Latvia berharap agar ke depan dapat ditindaklanjuti kerja sama pertukaran siswa dan mahasiswa Indonesia dan Latvia,” kata Kalla.

Sementara itu, Presiden Raimonds menyambut baik rencana Indonesia yang akan membuka Konsulat Kehormatannya di Latvia.

“Sebagai resiprokal atau timbal baliknya, Latvia akan menunjuk calon dubes Latvia untuk  memperkuat intensi hubungan Latvia dengan Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia lainnya, yang di masa depan penting bagi Latvia,” ungkap Presiden Raimond.

Latvia tercatat sebuah negara yang tergolong baru pecahan dari Uni Soviet, yang berada di kawasan Laut Baltik, Eropa Utara. Selain Latvia, ada juga negara baru di kawasan Laut Baltik yaitu Estonia dan Luthenia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com