Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli: Saya Malu, Seharusnya Indonesia Jauh Lebih Maju dari China

Kompas.com - 18/09/2015, 22:34 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan berharap agar Indonesia lebih agresif dalam mengejar ketertinggalan dengan negara lain, terutama China. Ia ingin agar semua pihak di Indonesia tidak lagi meributkan hal-hal yang tidak penting.

"Kita harus lebih agresif, bicara substansi. Kita ribut soal-soal enggak penting, kita ribut gaji DPR naik. Saya malu, seharusnya Indonesia jauh lebih maju dari China," kata Zulkifli saat jumpa pers di sela-sela kunjungan kerjanya di Beijing, China, Jumat (18/9/2015).

Zulkifli mengatakan, kemajuan bangsa tidak bisa diminta kepada negara lain. Indonesia harus mengambil setiap peluang kerja sama dengan negara lain, seperti dengan China yang memiliki kemampuan dan modal.

"Kita ramai hal-hal enggak penting. Kemajuan bangsa enggak bisa diminta, harus kita rebut," kata Ketua Umum DPP PAN itu.

Zulkifli mencontohkan langkahnya ketika menjadi Menteri Kehutanan di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia mengaku menyelesaikan izin penggunaan lahan untuk proyek bendungan Jati Gede dalam tiga bulan.

Proyek di Jati Gede dilaksanakan oleh BUMN China, Power China. Proyek itu sempat terkatung-katung mulai era Soekarno. "Kalau tidak direbut (proyek), kita yang rugi," kata Zulkifli.

Kereta cepat

Dalam jumpa pers tersebut, Zulkifli sempat ditanya soal wacana pembangunan kereta cepat di Indonesia, yang disebut dibatalkan pemerintahan Joko Widodo. Zulkifli juga dimintai pendapat negara manakah yang layak membangun proyek tersebut, apakah China atau Jepang. (Baca: Di Depan WNI di Doha, Jokowi Sebut Tidak Ada Pembatalan Kereta Cepat)

Zulkifli menjawab bahwa proyek tersebut masih dikaji, bukan dibatalkan. Ia menjelaskan, proyek kereta cepat diputuskan untuk tidak memakai anggaran negara dalam APBN. Karena itu, perlu dikaji apakah kereta cepat tersebut layak untuk rute Jakarta-Bandung seperti yang diwacanakan.

"Tentu pihak Indonesia melihat mana yang paling layak, efisien. Sekarang lagi dikaji, apakah Jepang atau Tiongkok (yang layak membangun), saya tidak bisa mendahului," kata Zulkifli. (Baca: Menteri Rini: China Setuju Kereta Cepat Tanpa Jaminan Pemerintah RI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Nasional
PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

Nasional
PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

Nasional
Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Nasional
PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Nasional
Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Nasional
Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Nasional
Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Nasional
Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Nasional
PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com