Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH 1436H/2015 Arsyad Hidayat di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (13/9/2015) dini hari, mengungkapkan hal itu terkait lamanya kepastian kematian empat dari enam anggota jemaah yang meninggal pada musibah di Masjidil Haram tersebut.
Padahal, di Indonesia, sejumlah pejabat mengemukakan ada enam orang yang meninggal di Tanah Suci akibat peristiwa crane jatuh itu. Sedangkan, Daker Mekkah mengumumkan dua calon haji meninggal yaitu Iti Rasti Darmini (JKS 023) dan Masnauli Sijuadil Hasibuan (MES 009) berdasarkan sertifikat kematian (COD) yang sudah keluar.
Demi memastikan kematian empat calon haji lainnya Arsyad dan timnya sempat ke pemulasaran jenazah di Al Muashim, namun dirujuk ke sana ke mari oleh otoritas Arab Saudi. "Prosesnya tidak sesederhana yang dibayangkan," ujar dia.
Hingga sampai kepada kepastian empat calon haji dan satu lagi korban tambahan yang meninggal, Arsyad melibatkan tim kesehatan dan tim perlindungan jemaah sebanyak tujuh orang. Mereka menjadi saksi bahwa benar lima orang tersebut telah meninggal meskipun surat kematian (COD) belum keluar.
"Hal sama juga dilakukan oleh misi haji negara-negara lain yang belum mendapatkan kepastian tentang kondisi jemaah mereka akibat crane jatuh di Masjidil Haram," ujar dia.
Arsyad dan tim memastikan empat anggota jemaah haji Indonesia yang dikabarkan meninggal itu dengan cara melihat langsung jenazah mereka. Mereka adalah:
Untuk itu PPIH Daker Makkah, kata dia, mengaku telah menghubungi pihak keluarga korban. Namun, sebagian anggota keluarga almarhum belum berhasil dihubungi karena keterbatasan akses kepada mereka.
"Kami atas nama Pemerintah dan penyelenggara ibadah haji, menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya jaeaah haji yang jadi korban jatuhnya crane. Semoga amal ibadah mereka diterima Allah, dan keluarga mendapat kesabaran, dan kita semua mendapatkan hikmahnya," ucap Arsyad.