Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SAR Temukan 77 Korban Tenggelamnya Kapal di Malaysia

Kompas.com - 07/09/2015, 15:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim SAR Malaysia telah menemukan 77 penumpang yang menjadi korban kecelakaan kapal kayu berpenumpang warga negara Indonesia di perairan Malaysia. Sebanyak 20 orang di antaranya selamat.

"Informasi yang Tim DVI dapatkan sejak tadi malam, sudah 77 orang penumpang yang telah dikumpulkan. 57 dalam keadaan meninggal dunia dan 20 orang selamat," ujar Kepala DVI Polri Kombes Anton Castelani di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/9/2015).

Dari 57 korban meninggal dunia, terdiri dari 26 laki-laki, 23 perempuan, dan satu anak perempuan. Sementara ada tujuh orang yang belum teridentifikasi. Adapun 20 korban selamat terdiri dari 19 laki-laki dan satu perempuan.

"Korban meninggal dunia ditempatkan di tiga rumah sakit di Malaysia, yakni Rumah Sakit Ipoh, Sabak Bernam, dan Sungai Intan," kata Anton.

Anton menambahkan, berdasarkan informasi dari Polisi Malaysia, penumpang kapal lebih dari 70 orang, bahkan bisa mencapai 100 orang. Tak pastinya jumlah penumpang diakibatkan tak adanya data resmi penumpang dari pengelola kapal tersebut.

Sejauh ini, informasi yang didapat, semua penumpang adalah warga negara Indonesia. Kebanyakan dari mereka berdomisili di Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Timur.

Kapal kayu pengangkut warga Indonesia pada Kamis pekan lalu terbalik di perairan Malaysia setelah meninggalkan Sabak Bernam. Saat kejadian, diduga kapal kayu itu mengangkut penumpang melebihi kemampuan daya angkutnya, mencapai 70 hingga 80 orang penumpang.

Mengingat rumitnya upaya identifikasi jenazah, seperti dikutip Kompas, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi meminta KBRI dan Tim Perlindungan WNI bisa mengambil langkah khusus percepatan.

Langkah percepatan itu nantinya didukung unit Disaster Victim Identification (DVI), baik yang berasal dari Markas Besar Kepolisian RI maupun kepolisian daerah, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Timur. Pihak keluarga diminta bisa menghubungi DVI Polri untuk memberikan contoh DNA, yang akan dipakai mengidentifikasi jenazah korban di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com