Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinton: Bu Mega yang Ajak Zulkifli, "Monggo Bergabung"

Kompas.com - 05/09/2015, 10:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyebut Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri berperan besar pada merapatnya dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) ke pemerintah. Bahkan, pada Hari Konstitusi beberapa waktu lalu, Megawati masih mendekati Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk bergabung dengan pemerintah.

"Bu Mega yang mengajak Zul, 'Monggo bergabung'. Karena apa pun ada power sharing, tidak bisa katakan ini dukungan kosong saja," ujar Masinton dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (5/9/2015).

Pernyataan Masinton langsung ditanggapi oleh Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR Bambang Soesatyo.

"Sudah bagi-bagi, ya?" cetus Bambang.

"Yang bagi-bagi bukan kita, Mas. Yang bagi di istana," sahut Masinton.

Masinton mengatakan, bergabungnya PAN dengan pemerintah semata berdasar pada prinsip kebangsaan. Ia mengatakan, bangsa tidak dapat dibangun sendiri tanpa dukungan di parlemen.

"Dukungan parpol yang paling termanifes di parlemen," kata Masinton.

Dalam diskusi yang sama, Ketua DPP PAN Muhammad Najib menegaskan bahwa tujuan utama dukungan partainya ke pemerintah bukan untuk power sharing. PAN, kata Najib, melihat pemerintah butuh banyak dukungan, terutama dengan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin menurun.

"Kita tidak hanya berpikir power sharing, tapi responsibility sharing. Kalau toh ada (bagi kursi), hanya di belakang," kata Najib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com