Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerjanya Belum Memuaskan, DPR Tak Usah Bangun Gedung Baru

Kompas.com - 03/09/2015, 11:47 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pembangunan megaproyek DPR yang dianggarkan Rp 2,7 triliun menimbulkan pro dan kontra, termasuk dari masyarakat. Dana sebesar itu dianggap tak sebanding dengan kinerja yang sudah ditunjukkan para wakil rakyat.

Salah seorang warga Palmerah, Jakarta, Widyan, berpendapat, dana pembangunan proyek-proyek di DPR lebih baik dialokasikan untuk sektor lain yang membutuhkan suntikan dana besar, seperti ekonomi kreatif. (Baca: Berencana Bangun 7 Proyek, Kepekaan DPR Dipertanyakan)

“Ekonomi kreatif kan butuh dana besar untuk pengembangan dan dana yang dialokasikan untuk sektor ini masih terlalu sedikit,” kata Widyan, saat dijumpai, Kamis (3/9/2015).

Menurut dia, pembangunan gedung baru untuk anggota DPR tak sesuai dengan kinerjanya.

Pendapat senada juga disampaikan warga Bekasi, Komang. Angka triliunan untuk proyek gedung baru DPR terlalu fantastis dan memanjakan anggota Dewan serta tak sesuai dengan fungsinya sebagai wakil rakyat.

“Megaproyek dikhawatirkan jadi ladang korupsi. Sangat berbahaya,” ujar Komang.

Anggaran tersebut, lanjut Komang, lebih baik dialokasikan untuk infrastruktur dan fasilitas umum di daerah-daerah luar Jawa, seperti rumah sakit, sekolah, dan perumahan murah untuk masyarakat kurang mampu. Komang berharap DPR bisa lebih realistis dengan anggaran serta mengedepankan kepentingan rakyat dari Sabang sampai Merauke.

Sementara itu, Fajar, warga asal Bogor, berpendapat, wajar jika akhirnya Presiden Joko Widodo tidak menyetujui karena pembangunan tersebut sifatnya sekunder serta tidak akan berpengaruh terhadap kinerja anggota DPR. Dengan proyek ini, ia menilai, DPR gagal dalam menjalankan fungsi utama sebagai wakil rakyat.

“Jangankan terwakili, 80 persennya mungkin tidak tahu siapa anggota DPR dari dapil tempat mereka tinggal, yang mana harusnya tahu,” kata Fajar.

Tujuh proyek di DPR

DPR merencanakan membangun gedung untuk ruang kerja anggota, alun-alun demokrasi, museum dan perpustakaan, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR.

Anggaran untuk proyek tersebut mencapai Rp 2,7 triliun, yang akan dibiayai secara multiyears atau tahun jamak. (Baca: Ketua Banggar: 7 Proyek DPR Butuh Anggaran Rp 2,7 Triliun)

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebelumnya menanggapi santai rencana proyek tersebut. Ia tak menyampaikan menolak atau menyetujui rencana pembangunan ketujuh proyek yang digagas Tim Implementasi Reformasi itu.

"Gedung DPR kegedean masuk buku APBN," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Selasa (25/8/2015). (Baca: Apa Kata Menteri Keuangan soal Rencana Pembangunan 7 Proyek DPR?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Nasional
Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Nasional
Megawati Kenang Drama 'Dokter Setan' yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Megawati Kenang Drama "Dokter Setan" yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Nasional
Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com