Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah: Toleransi Antarumat Kunci Jaga Nilai Kebhinekaan

Kompas.com - 21/08/2015, 04:44 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Toleransi antar-umat beragama merupakan kunci dalam menjaga nilai-nilai kebhinekaan. Tanpa toleransi, maka akan sulit mewujudkan negara yang aman dan damai.

Hal itu diungkapkan anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Wawan Gunawan Abdul Wahid, dalam diskusi dan bedah buku "Fikih Kebhinekaan" di Kantor PP Muhammadiyah, Kamis (20/8/2015) malam.

Wawan mengatakan, bahkan sejak jaman Nabi Muhammad SAW, upaya membangun nilai-nilai toleransi beragama itu sudah diajarkan.

"Toleransi ini sering dicontohkan oleh Nabi, salah satunya dalam peristiwa fathul Mekah (peristiwa dikuasainya Mekah)," kata Wawan.

Ia menjelaskan, ketika Nabi Muhammad hendak membuka pintu Kabah, tugas itu justru diberikan kepada orang non-muslim. Nabi Muhammad percaya bahwa orang yang ia beri kepercayaan tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Dalam konteks kekinian, ia mengatakan, definisi mengenai umat sudah mulai berkembang. Secara harafiah, pengertian "ummat" jika diambil dari Bahasa Arab berarti melindungi. Namun, di dalam buku tersebut, makna "ummat" diperluas menjadi setiap warga negara baik muslim maupun non-muslim, memiliki kedudukan yang sama, baik dalam hak dan kewajiban.

"Merujuk pada Piagam Madinah, Muslim dan Nasrani bisa hidup berdampingan dalam rangka memajukan bangsanya," kata dia.

Wawan menambahkan, kondisi yang terjadi di Indonesia sebenarnya tidak beda jauh dengan apa yang terjadi di Madinah. Sebagai negara multietnis, Indonesia dihuni oleh berbagai suku bangsa dengan latar belakang agama yang berbeda pua.

"Di sini ada umat Nasrani, Hindu, Muslim. Ada juga yang beragama tapi sedang belajar agama. Dalam kebhinekaan, semua saling membangun dalam visi misi Indonesia jaya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com