Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Pelatihan Keterampilan Bagi TKI di Hongkong

Kompas.com - 20/08/2015, 14:45 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada akan menggelar pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia yang menjadi buruh migran di Hongkong. Pelatihan itu digelar untuk memenuhi permintaan para TKI yang sudah kembali dan ingin mencari nafkah di Indonesia.

"Berbagai upaya dilakukan Konsulat Jenderal RI di Hongkong, seperti upgrading skill TKI di luar negeri agar lebih mandiri dan tidak kembali ke luar negeri untuk menjadi buruh migran," ujar Konsulat Jenderal RI untuk Hongkong, Chalief Akbar, dalam konferensi pers di Gedung Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2015).

Tim pelatihan rencananya akan memberikan program pendidikan dan pelatihan dalam dua bidang, yaitu peternakan dan pertanian. Diharapkan, berbagai materi yang diberikan dapat langsung diaplikasikan para TKI yang sudah kembali ke daerah asalnya di Indonesia.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Teknik UGM Toni Atyanto mengatakan, pelatihan untuk tahun ini akan digelar pada September dan Desember. Pelatihan akan menggunakan sistem e-training, sehingga para peserta pelatihan tidak perlu bertemu langsung dengan tim penyuluh.

Sementara untuk 2016, tim pelatihan saat ini sedang menyusun modul yang tidak hanya berisi materi pembelajaran, tetapi juga praktik mengenai cara bercocok tanam dan peternakan. Harapannya, hal serupa dapat dilakukan di Singapura, Malaysia, Jepang, Korea, dan negara-negara lain yang sering dijadikan tujuan bekerja para TKI. Pelatihan di Hongkong hanya menjadi proyek uji coba sebelum dilakukan di negara lain.

"Ini salah satunya terinspirasi apa yang disampikan Bapak Presiden (Joko Widodo) untuk moratorium TKI pada 2017. Moratorium ini memang untuk menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri, tetapi yang kita lakukan, mencegah agar TKI tidak kembali ke negara tujuan kerja," kata Toni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Putusan Sela Gazalba, Kejagung: Perkara Belum Inkrah, Lihat Perkembangannya

Soal Putusan Sela Gazalba, Kejagung: Perkara Belum Inkrah, Lihat Perkembangannya

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, 24 WNI Diamankan Polisi Arab Saudi

Berhaji Tanpa Visa Haji, 24 WNI Diamankan Polisi Arab Saudi

Nasional
Enggan Beberkan Motif Anggota Densus Kuntit Jampidsus, Kejagung: Intinya Itu Terjadi

Enggan Beberkan Motif Anggota Densus Kuntit Jampidsus, Kejagung: Intinya Itu Terjadi

Nasional
Pengusaha RBS Pernah Jadi Saksi Kasus Timah, Akan Jadi Tersangka?

Pengusaha RBS Pernah Jadi Saksi Kasus Timah, Akan Jadi Tersangka?

Nasional
Tolak Konsep Panti Jompo, Risma: Tidak Sesuai Budaya Kita

Tolak Konsep Panti Jompo, Risma: Tidak Sesuai Budaya Kita

Nasional
MNEK 2025 Bali, TNI AL Akan Ajak Negara Peserta Lakukan Penghormatan ke KRI Nanggala

MNEK 2025 Bali, TNI AL Akan Ajak Negara Peserta Lakukan Penghormatan ke KRI Nanggala

Nasional
Draf RUU TNI: Prajurit Bisa Duduki Jabatan Sipil Sesuai Kebijakan Presiden

Draf RUU TNI: Prajurit Bisa Duduki Jabatan Sipil Sesuai Kebijakan Presiden

Nasional
Biduan Nayunda Minta SYL Bayar Cicilan Apartemennya, Diberi Pakai Uang Pribadi

Biduan Nayunda Minta SYL Bayar Cicilan Apartemennya, Diberi Pakai Uang Pribadi

Nasional
Draf RUU TNI: Pensiun Perwira 60 Tahun, Khusus Jabatan Fungsional Bisa sampai 65 Tahun

Draf RUU TNI: Pensiun Perwira 60 Tahun, Khusus Jabatan Fungsional Bisa sampai 65 Tahun

Nasional
Survei PPI: Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Paling Kuat di Pilkada Jateng

Survei PPI: Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Paling Kuat di Pilkada Jateng

Nasional
SYL Beli Parfum Rp 5 Juta, Bayar Pakai ATM Biro Umum Kementan

SYL Beli Parfum Rp 5 Juta, Bayar Pakai ATM Biro Umum Kementan

Nasional
Demokrat Tuding Suara PAN Meroket di Kalsel, Ricuh soal Saksi Pecah di MK

Demokrat Tuding Suara PAN Meroket di Kalsel, Ricuh soal Saksi Pecah di MK

Nasional
TNI AL Ajak 56 Negara Latihan Non-perang di Perairan Bali

TNI AL Ajak 56 Negara Latihan Non-perang di Perairan Bali

Nasional
Taksi Terbang Sudah Tiba di IKN, Diuji coba Juli Mendatang

Taksi Terbang Sudah Tiba di IKN, Diuji coba Juli Mendatang

Nasional
Bamsoet Akan Rekomendasikan MPR 2024-2029 Kembali Kaji Amandemen UUD 1945

Bamsoet Akan Rekomendasikan MPR 2024-2029 Kembali Kaji Amandemen UUD 1945

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com