Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Terlibat Penyuapan, OC Kaligis Minta Dikonfrontasi dengan Anak Buahnya

Kompas.com - 07/08/2015, 16:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tersangka OC Kaligis sempat meminta dikonfrontasi dengan anak buahnya, M Yagari Bhastara alias Gerry, terkait kasus dugaan suap kepada hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan. Kaligis membantah terlibat penyuapan tersebut.

Hal itu disampaikan pengacara Kaligis, Humphrey Djemat, saat berbincang dengan wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/8/2015).

"Waktu awal OC dibawa ke sini, yang dia minta apa sama penyidik? 'Coba konfrontasi saya dengan Gerry'," kata Humphrey menirukan ucapan Kaligis.

Humphrey mengatakan, Kaligis membantah tudingan Gerry yang menyebut keberangkatan ke PTUN Medan atas perintah Kaligis. Begitu pula dengan tudingan Gerry yang menyebut Kaligis memintanya "pasang badan" untuk kasus dugaan suap hakim PTUN. (Baca: OC Kaligis Pun Bungkam soal Kasusnya ke Kuasa Hukum)

"Pada waktu setelah shalat Jumat, di masjid di Guntur, kan dia (Kaligis) ketemu sama Gerry. Langsung dia (Kaligis) bilang, 'Gerry siapa yang suruh kau ke Medan?'. Gerry enggak jawab tuh, diam saja," kata Humphrey.

Sebelumnya, pengacara Gerry, Haeruddin Masarro, mengatakan, kliennya diminta "pasang badan" demi kelangsungan kantor firma hukum OC Kaligis and Associates. Permintaan itu disampaikan setelah shalat Jumat, Jumat (17/7/2015). (Baca: Gerry Sempat Disuruh OC Kaligis "Pasang Badan")

"Gerry shalat Jumat di Guntur. Keluar Jumatan, dia dipanggil sama OCK. 'Sini dululah Gerry, sekarang kantor tutup, ratusan orang yang tidak bisa mengais nafkah di situ. Coba kalau kau pasang badan. Saya biayai kamu semua'," ujar Haeruddin saat mendatangi Gedung KPK, Jumat (24/7/2015).

Humphrey mengatakan, jika KPK benar memiliki bukti yang kuat dalam penetapan Kaligis sebagai tersangka, mestinya permintaan tersebut dikabulkan KPK. Namun, kata dia, KPK enggan mengkonfrontasi Kaligis dengan Gerry. (Baca: Pengacara: Penyidik KPK Dilaporkan ke Polisi oleh Anak-anak Kaligis)

"Dengan adanya keterangan Gerry yang sudah disampaikan, langsung saja dikonfrontasi supaya kelihatan. Dari situ malah bisa berjalan pemeriksaannya," kata dia.

Selain itu, Kaligis juga meminta KPK membuka rekaman perbincangan antara Gerry dan panitera PTUN Medan Syamsir Yusfan terkait permintaan uang. Menurut dia, dengan dibukanya rekaman tersebut, akan jelas apakah keterangan yang disampaikan Gerry benar atau tidak.

"OC juga minta, coba buka rekaman itu supaya bisa tergambar jelas siapa sebenarnya yang punya inisiatif untuk mengatur pertemuan sehingga terjadi OTT (operasi tangkap tangan) seperti itu," kata Humphrey.

KPK menetapkan Kaligis sebagai tersangka kasus dugaan suap kepada hakim PTUN Medan. Dalam kasus ini, KPK telah terlebih dulu menjerat Gerry sebagai tersangka. (Baca: Laporan Kaligis terhadap KPK Ditangani, Budi Waseso Minta Publik Tak Gaduh)

Gerry merupakan pengacara yang mewakili Ahmad Fuad Lubis, pegawai Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, yang menggugat Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut). Gugatan itu berkaitan dengan surat perintah penyelidikan Kejati Sumut atas dugaan penyalahgunaan wewenang berkaitan dengan dugaan korupsi bantuan sosial di Pemprov Sumut.

Gerry diduga menyuap tiga hakim PTUN Medan, yaitu Tripeni Irinto Putro, Amir Fauzi, dan Dermawan Ginting, serta seorang panitera, Syamsir Yusfan, agar gugatannya menang. KPK menduga, Kaligis terlibat dalam penyuapan ini. Gerry beserta tiga hakim dan satu panitera tersebut telah ditahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com