Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Tak Dampingi Jokowi dalam Jamuan Makan Malam dengan Presiden Turki

Kompas.com - 31/07/2015, 18:21 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla tak mendampingi Presiden Joko Widodo dalam jamuan makan malam dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (31/7/2015). Jamuan makan malam yang digelar untuk menghormati kedatangan Erdogan beserta istrinya, Emine Erdogan, tersebut dijadwalkan berlangsung pukul 20.00 WIB.

Menurut Juru Bicara Wapres Husain Abdullah, Kalla tidak ikut dalam jamuan makan malam karena acara ini khusus digelar untuk Presiden dengan tamunya, Erdogan. Hal ini lazim terjadi jika seorang kepala negara menjamu kedatangan kepala negara lainnya. Presiden Jokowi juga dijadwalkan mengikuti pertemuan empat mata dengan Erdogan di Istana sore tadi.

"Itu sudah lazim, ketika Perdana Menteri Inggris dijamu di Istana juga sama," kata Husain.

Husain mengatakan, pertemuan khusus Kalla dengan Erdogan sudah dijadwalkan pada Sabtu (1/8/2015) besok.

"Pukul 09.00 pagi, tempatnya saya belum dapat info," kata dia.

Siang tadi, Kalla mendampingi Erdogan mengikuti shalat Jumat bersama di Masjid Istiqlal Jakarta. Seusai mengikuti shalat Jumat, Kalla menjelaskan kepada Erdogan secara singkat mengenai rancang bangun Masjid Istiqlal.

Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Erdogan terkesan dengan kemegahan Istiqlal.

"Beliau mengagumi masjid ini, besar," kata Yuddy yang ikut dalam shalat Jumat bersama.

Mengenai ketidakhadiran Presiden Joko Widodo mendampingi Erdogan shalat Jumat di Istiqlal, Yuddy menilai hal tersebut tidak perlu dipersoalkan. Menurut dia, suatu hal yang wajar jika Wapres menggantikan Presiden ketika Kepala Negara ada kesibukan lain yang tak bisa ditinggal.

"Kan namanya Wapres dan Presiden itu satu kesatuan kepemimpinan nasional. Jadi, kalau misalkan Presiden sibuk dengan kesibukan yang lain, ya Wapres mendampingi. Suatu hal yang biasa-biasa saja," tutur dia.

Erdogan dan istrinya, Emine Erdogan, berada di Indonesia dalam rangka kunjungan kenegaraan selama tiga hari. Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, dalam kunjungan kenegaraan ini, Erdogan akan lebih fokus membahas seputar kerja sama ekonomi dengan Presiden Joko Widodo.

Kunjungan Erdogan ke Indonesia ini merupakan yang keempat, tetapi pertama kalinya dalam kapasitas sebagai Presiden Turki. Kunjungan sebelumnya dilakukan dalam kapasitas sebagai Perdana Menteri Turki. Kini, Erdogan kembali ke Indonesia dengan tujuan membahas kerja sama kedua negara di berbagai bidang, khususnya kerja sama ekonomi.

Kunjungan ini juga dilakukan saat Indonesia dan Turki merayakan 65 tahun hubungan kerja sama kedua negara. Isu-isu global akan menjadi materi diskusi antara dua tokoh itu, yakni mulai dari pemberantasan terorisme, situasi Timur Tengah, hingga penanganan imigran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com