Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Belum Putuskan Usung Istri Wali Kota Batu sebagai Calon Kepala Daerah

Kompas.com - 21/07/2015, 14:13 WIB
Icha Rastika

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) belum memutuskan apakah akan merekomendasikan Dewanti Rumpoko, istri Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, untuk maju sebagai calon kepala daerah atau tidak. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa pihaknya masih mengkaji kemungkinan tersebut.

"Ada satu yang punya hubungan kekeluargaan, yaitu istri dari Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, tapi ini masih dalam tahap finalisasi, belum diambil keputusan," kata Hasto, di sela-sela sekolah calon kepala daerah di Depok, Selasa (21/7/2015).

Menurut Hasto, PDI-P berpendapat bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk maju sebagai calon kepala daerah. Seseorang dipilih sebagai calon kepala daerah bukan karena keluarganya melainkan karena kepemimpinannya.

"Untuk itu PDI-P lebih baik mengambil langkah pendekatan institusional dengan menyiapkan mereka. Karena itu lah sekolah calon kepala daerah tahap dua ini ditujukan untuk itu, memilih pemimpin yang terbaik sehingga rakyat punya opsi yang semakin baik," kata dia.

Mengenai anggota DPR yang berniat maju sebagai calon kepala daerah, PDI-P telah menanyakan kesediaan mereka untuk mundur dari posisinya sebagai legislatif. Salah satunya adalah anggota Komisi II DPR Willy M Yoseph.

"Masih finalisasi, di Kalteng ada Willy, yang bersangkutan di DPR RI, kami tanyakan, dan sudah menyatakan kesiapannya mundur," kata Hasto.

Ia juga menyampaikan bahwa PDI-P tak mengusung sendiri calon kepala daerahnya untuk tiga wilayah di Sumatera Barat. Untuk tiga wilayah tersebut, PDI-P hanya akan menjadi partai pendukung koalisi.

"Tiga daerah kami akan jadi partai pendukung, mengingat di tiga daerah di Sumbar ini kami tiddak punya kursi," kata dia.

Mengenai partai politik yang akan berkoalisi dengan PDI-P, terbuka kemungkinan berkoalisi dengan partai mana pun, termmasuk dengan partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (non-pemerintah).

Sejauh ini, PDI-P belum merampungkan susunan calon kepala daerah yang direkomendasikannya untuk maju dalam pemilihan kepala daerah. Dari 269 daerah yang ikut pilkada serentak, masih ada 24 daerah yang belum ditentukan calon kepala daerahnya yang akan direkomendasikan PDI-P.

Hasto mengakui bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengatur syarat pencalonan kepala daerah yang memiliki hubungan kerabat dengan petahana, mempengaruhi konfigurasi politik PDI-P di daerah.

"Memang ada perubahan implikasi politik di daerah terkait putusan MK yang mengizinkan calon-calon yang punya kaitan dengan petahana, ada ketentuan wajib mengundurkan diri, ini menciptakan perubahan konfigurasi politik di daerah. Dari 269 pilkada serentak, kami sisakan 24 daerah yang belum kami rekomendasikan," kata Hasto.

Ia mengatakan, susunan calon kepala daerah hasil rekomendasi PDI-P akan rampung dalam pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putusan Sela Kasus Hakim Agung Gazalba Dinilai Bentuk Pelemahan KPK

Putusan Sela Kasus Hakim Agung Gazalba Dinilai Bentuk Pelemahan KPK

Nasional
KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

Nasional
Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Nasional
Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Nasional
PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

Nasional
PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

Nasional
Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Nasional
Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Nasional
Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Nasional
Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Nasional
Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Nasional
Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan 'Single Persecution' dalam Kasus Korupsi

Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan "Single Persecution" dalam Kasus Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com