Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma Irama Ingatkan Umat Beragama Jangan Mudah Terprovokasi

Kompas.com - 20/07/2015, 11:44 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Mushala Indonesia (Fahmi Tamami) Rhoma Irama mengingatkan kepada seluruh umat beragama agar tidak terprovokasi terkait insiden terbakarnya mushala di Tolikara, Papua, saat kerusuhan pada Jumat (17/7/2015). Ia mendesak pemerintah untuk mengembalikan kerukunan umat beragama di Papua.

"Umat Muslim jangan terprovokasi, jangan overaktif sehingga menimbulkan hal lebih buruk. Kepada umat Kristen agar juga tidak terprovokasi. Mari kita jaga kembali kerukunan umat beragama," ujar Rhoma saat jumpa pers di Sekretariat Fahmi Tamami, Jakarta, Senin (20/7/2015).

Rhoma mengatakan, doktrin Islam mengajarkan umat harus menghormati dan menghargai agama apa pun. Kemudian, dalam konteks bangsa dan negara, umat diwajibkan untuk mewujudkan kerukunan umat yang heterogen, tanpa membedakan budaya, bahasa, dan agama.

Menurut Rhoma, pernyataan berbau negatif dan aksi saling tuduh dikhawatirkan hanya memperkeruh masalah sehingga menimbulkan konflik yang lebih besar. Ia meminta agar semua pihak menunggu proses hukum yang dilakukan kepolisian. (Baca: Kapolri: Polisi Periksa 21 Saksi soal Kasus di Tolikara)

Ia mengimbau kepada pemerintah untuk memastikan proses hukum dilakukan terhadap para pelaku dan auktor intelektualis. Pemerintah wajib menciptakan iklim kondusif di Papua, khususnya mengenai kerukunan umat beragama. (Baca: Kapolda Papua: Polisi Belum Ada yang Mengaku Menembak ke Arah Warga Tolikara)

"Peristiwa ini memang harus diselesaikan secara tuntas," kata Rhoma.

Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti sebelumnya mengungkapkan, kerusuhan yang pecah di Karubaga sengaja dipersiapkan oleh auktor intelektualis. (Baca: Kapolri: Ada yang "Setting" Kerusuhan di Tolikara)

"Kerusuhan itu ada yang men-setting. Tapi kita belum bisa memastikan adanya pihak asing dalam kejadian itu. Tapi ada beberapa orang luar dari wilayah itu terlibat dalam kerusuhan. Aktor intelektualnya kita masih cari," ungkap Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Putuskan Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Dibiarkan Hilang

Pemerintah Putuskan Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com