Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Pengungsi Rohingya yang Yatim Piatu Akan Diasuh di Pesantren

Kompas.com - 25/05/2015, 17:21 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa anak-anak pengungsi Rohingya yang diketahui yatim piatu dan tidak memiliki keluarga lagi akan ditempatkan dalam pesantren untuk menerima pendidikan selama satu tahun.

"Dari 230 anak, ada yang kategori remaja, banyak yang yatim, yatim piatu, dan tidak punya keluarga lagi. Kami sudah koordinasi dengan Wakil Presiden dan Menteri Luar Negeri, mereka (anak-anak) dimungkinkan untuk diasuh apakah di RPSK Kemensos, apakah di pesantren," ujar Khofifah saat ditemui di Istana Wapres, Senin (25/5/2015).

Menurut Khofifah, anak-anak pengungsi Rohingya akan terlebih dulu melalui proses identifikasi, verifikasi, dan validasi data. Beberapa pesantren yang berada di Sukabumi, Malang, Pasuruan, Bojonegoro, telah menyatakan siap untuk menampung anak-anak pengungsi Rohingya.

Menurut Khofifah, sambil melakukan validasi data dan identifikasi, Kemensos akan berkoordinasi dengan tim teknis, termasuk dengan tim yang dibentuk Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pengasuhan di pesantren rencananya akan dilakukan selama satu tahun sebelum pemerintah mengambil kebijakan lanjutan terhadap para pengungsi. Menurut Khofifah, hal tersebut tidak sulit dilakukan karena semua pengungsi Rohingya beragama Islam.

"Sementara ini, keputusan pemerintah untuk satu tahun. Kenapa harus di pesantren atau panti asuhan? Supaya pola asuh bisa memenuhi recovery psycho social yang komprehensif," kata Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com