Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPD PDI-P Sulsel Sebut Menteri Pertanian Akan Diganti Dua Pekan Lagi

Kompas.com - 23/05/2015, 04:32 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sulawesi Selatan membenarkan kabar rencana perubahan susunan kabinet (reshuffle) Presiden dan Wakilnya Joko Widodo-Jusuf Kalla yang akan mengganti Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan kadernya.

"Kemungkinan dua pekan depan sudah berganti. Informasinya beredar setelah pertemuan antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan seluruh Ketua DPD PDI-P se-Indonesia," ujar Sekretaris DPD PDI-P Sulsel Rudi Pieter Goni di Makassar, Jumat (22/5/2015).

DPD PDI-P yang menggelar rapat koordinasi daerah (rakorda) yang bersamaan dengan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 64 bakal calon kepala daerah di 11 kabupaten di Sulsel akhir tahun ini turut serta menyambut calon pengganti Mentan Amran Sulaiman.

Beredar kabar di kalangan petinggi PDI-P Sulsel, calon penggantinya yakni Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Bidang Buruh Tani dan Nelayan, Mindo Sianipar.

"Iya, hari ini Pak Mindo sendiri yang datang ke Makassar mewakili Ketua Umum dalam acara Rakorda. Pak Mindo juga yang melakukan fit and proper test-nya untuk bakal cabup," katanya.

Menurut Legislator DPRD Sulsel itu, tim transisi Jokowi memang mengusulkan beberapa menteri yang harus di-reshuffle lantaran dianggap tidak berjalan maksimal.

"Tim mengusulkan reshuffle karena ada roda yang tidak berputar bagus, apalagi sudah ada survei kalau beberapa nama itu surveinya rendah," tambahnya.

Terpisah, Ketua DPD I PDI-P Sulsel Andi Ridwa Wittiri mengaku mengetahui bocoran mengenai reshuffle menteri di kabinet kerja. Menurut dia, masuknya nama Amran Sulaiman dalam bidikan tim transisi bukanlah hal istimewa.

"Tidak ada yang istimewa. Kalaupun Pak Amran diganti dengan kader PDI-P itu bagus. Tapi berbicara dari asal daerah, saya lebih bagus jika Pak Amran bertahan karena sama-sama dari Sulsel," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com