Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Netizen" Sambut Positif Keputusan Jokowi soal Pansel KPK

Kompas.com - 22/05/2015, 19:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih sembilan anggota Panitia Seleksi (Pansel) pimpinan KPK diapresiasi positif oleh berbagai kalangan, termasuk netizen melalui media sosial.

Founder Politica Wave Yose Rizal mengatakan, hal tersebut termonitor di media sosial sejak berita tersebut diturunkan. Dengan cepat, Pansel KPK mendominasi pemberitaan di media online dan percakapan di media sosial.

"Politica Wave melakukan pemantauan pada 21 Mei 2015 atau berbarengan dengan timbulnya isu tersebut, mencatat lonjakan percakapan hanya dalam kurun waktu 24 jam. Mencapai 24.574 percakapan dan berasal dari 5.553 akun dengan jangkauan percakapan sebesar 66.551.013, serta jumlah pemberitaan di kanal pemberitaan online sebanyak 499 berita," kata Yose Rizal di Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Yose menambahkan, reaksi publik akan hal tersebut yang terpantau di media sosial menunjukkan sentimen positif yang sangat besar. "Sentimen positif mendominasi 93 persen percakapan dengan lebih dari 22.000 percakapan bertendensi positif," kata dia.

Menurut Yose, hal utama dan yang paling banyak mendapat tanggapan positif adalah kesembilan anggota Pansel KPK yang semuanya perempuan. Ia memantau pujian banyak berdatangan dari berbagai kalangan, mulai dari para aktivis perempuan, aktivis antikorupsi, figur publik, hingga politisi.

Komentar itu di antaranya datang dari Yenny dan Alissa Wahid, putri dari Presiden ketiga RI Abdurrahman Wahid; penyanyi Glenn Fredly; Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan Taufik Kurniawan; mantan pembawa acara berita yang kini menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie; anggota band Slank Abdee Negara; pengacara Todung Mulya Lubis; politisi PDI-P Budiman Soejatmiko; dan sebagian besar netizen yang mempercakapkan hal tersebut di media sosial.

"Adapun isu negatif yang paling besar terkait Pansel KPK ini juga didapat dari isu gender, yang berasal dari kritik mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua. Beliau melihat dari kacamata agama yang melarang wanita untuk mengurus agama," kata dia.

Selain itu, Abdullah juga meragukan kemampuan Pansel KPK tersebut. Sebab, sebagian besar di antara mereka tidak berpengalaman dalam praktik langsung pemberantasan korupsi.

Sentimen negatif hanya sebesar enam persen dari total keseluruhan percakapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com