Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Minta Kader Demokrat Waspadai Pengkhianat dan "Money Politic"

Kompas.com - 12/05/2015, 15:41 WIB
Indra Akuntono

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua kadernya mewaspadai adanya upaya yang dilakukan kelompok tertentu untuk memecah belah partai. Hal itu disampaikan SBY saat memberikan arahan pada peserta Kongres IV yang tertutup untuk peliputan media.

"Pak SBY tadi menyampaikan, jika ada yang merusak, ada yang mengacaukan, maka disebut pengkhianat," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Dede Yusuf, di arena Kongres IV, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5/2015).

Dede yakin bahwa SBY memiliki pertimbangan memadai saat menyampaikan adanya pengkhianat yang ingin mengganggu kelancaran kongres. Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu mengatakan, SBY berhak menyampaikan kekhawatirannya karena posisinya sebagai pemimpin Partai Demokrat.

"Jika beliau bicara seperti itu, maka ada indikasi gerakan seperti itu. Kalau pengkhianat itu ya dari dalam," ujarnya.

Selain itu, SBY juga meminta Kongres IV Partai Demokrat dijauhkan dari praktik politik uang. SBY ingin Kongres IV menjadi awal baru proses pergantian kepemimpinan internal secara demokratis dan bersih dari permainan uang.

"Beliau ingin kongres ini menjadi awal baru. Seperti daerah diberikan wewenang lebih, dan masukan ini dinilai baik oleh pak SBY dan diterima oleh beliau," kata Dede.

Kongres IV Partai Demokrat akan dibuka pada Selasa (12/5/2015) malam di Hotel Shangri-La, Surabaya. Acara pembukaan akan dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan sejumlah pimpinan partai politik dari Koalisi Merah Putih serta Koalisi Indonesia Hebat.

Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, pendaftaran calon ketua umum ditutup pada pukul 12.00 WIB siang ini. Seluruh Ketua DPC dan DPD Partai Demokrat telah memberikan dukungan tertulis pada SBY.

Dukungan untuk SBY mengalir deras dari peserta kongres karena tidak ada figur lain yang dianggap mampu menyaingi prestasi Presiden keenam RI tersebut. SBY dinilai sebagai figur perekat Demokrat dan akan mengembalikan kejayaan partai saat menghadapi Pemilu 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com