Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sadar Popularitasnya Turun

Kompas.com - 28/04/2015, 08:42 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menyadari bahwa popularitasnya merosot selama enam bulan kepemimpinannya. Menurut dia, popularitasnya merosot karena sejumlah kebijakan yang diambilnya tidak populer. Meski demikian, Jokowi yakin bahwa kebijakannya tepat dan akan berdampak baik dalam beberapa tahun ke depan.

"Banyak yang sampaikan ke saya, 'Pak, popularitasnya turun.' Memang policy kita di depan sakit semua," kata Jokowi di Auditorium TVRI, Senayan, Jakarta, Senin (27/4/2015) malam.

Jokowi mengatakan bahwa dia tidak takut popularitasnya turun karena mengambil kebijakan yang tak populer. Kebijakan sepahit apa pun akan diambil jika menjamin kebaikan pada kemudian hari.

"Perubahan membutuhkan 'pil pahit', kesabaran, pengorbanan. Tapi, keyakinan itu memang harus kita miliki. Perlu loncatan keberanian, kalau itu diperlukan, akan saya putuskan," kata dia.

Salah satu contohnya, kata Jokowi, kebijakan memangkas subsidi bahan bakar minyak jenis premium. Kebijakan itu diambil dalam rangka penghematan anggaran negara sekitar Rp 300 triliun setahun. Hasil penghematan dari pemangkasan subsidi BBM itu dialihkan untuk berbagai program. Salah satu yang menjadi fokus adalah pembangunan infrastruktur di daerah.

"Nanti lihat 3-4 tahun mendatang, lihat kerja kita. Kalau kira-kira enggak betul, ya sudah, coret saja," ujar Jokowi.

Ia mengatakan, program unggulan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sudah siap digulirkan. Program KIP akan diberikan kepada 84 juta penerima, sedangkan KIS untuk 18 juta penerima.

Pada hari ini, Selasa (28/4/2015), Jokowi akan membagikan KIS di Jakarta. Rencananya, KIS akan dibagikan untuk para buruh di PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari, Cilincing, Jakarta Utara. Mengenai pembangunan infrastruktur, ia berjanji akan memantau persiapan pembangunan. Tidak akan lama lagi, proses pembangunan jalan Tol Trans-Sumatera akan direalisasikan.

"Lihat nanti, jalan Tol Trans-Sumatera dari Lampung sampai Aceh, insya Allah dalam satu-dua hari ini kita mulai. Tol Solo-Kertosono, saya kira Minggu ini juga mulai lagi. Perumahan, rusun, minggu ini mulai semuanya," kata Jokowi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com