Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Pecat Pimpinan Polri yang Membangkang

Kompas.com - 26/03/2015, 13:09 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Para pegiat antikorupsi mendesak Presiden Joko Widodo memanggil pimpinan Polri yang dianggap membangkang terkait perintah Presiden untuk menghentikan upaya kriminalisasi. Bahkan, Jokowi diminta untuk tidak ragu-ragu memberikan sanksi tegas berupa pemecatan.

"Jokowi perlu memanggil Wakil Kepala Polri (Komjen Badrodin Haiti) dan Kepala Bareskrim (Komjen Budi Waseso). Jokowi perlu memanggil dan memberikan sanksi tegas, kalau perlu dilakukan pemecatan," ujar Direktur Eksekutif Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) Supriyadi W Eddyono dalam konferensi pers di kantor YLBHI Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Peneliti Indonesia Legal Roundtable (ILR) Erwin Natosmal dalam konferensi pers tersebut mengatakan, pembangkangan yang dilakukan Bareskrim Polri secara semena-mena semakin membenarkan bahwa Jokowi adalah boneka oligarki. (Baca: "Presiden Bilang Kriminalisasi Dilarang, tapi Bawahannya Tetap Membangkang")

Erwin mengatakan, upaya kriminalisasi yang dilakukan kepolisian bagi aktivis antikorupsi seharusnya dapat dihentikan jika Jokowi mengambil sikap tegas. Dalam hal ini, sebut Erwin, komitmen Jokowi untuk memberantas korupsi yang sejalan dengan agenda Nawacita seharusnya dapat dibuktikan.

Sementara itu, Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Doni Ardianto mengatakan, sikap membangkang yang dilakukan kepolisian saat ini setidaknya adalah yang paling jelas terlihat dalam 10 tahun belakangan. Menurut Doni, kepolisian saat ini seolah-olah secara de facto memiliki kekuasaan yang lebih daripada Presiden.

"Ini yang perlu dikhawatirkan. Kalau dibiarkan, bukan hanya mengancam legitimasi Jokowi yang dipilih secara demokratis. Ini fenomena yang berbahaya, seakan Presiden tidak punya kuasa," kata Doni.

Wakapolri sudah membantah bahwa pihaknya melakukan kriminalisasi dalam proses hukum, seperti dalam kasus yang menjerat mantan Wakil Menkumham Denny Indrayana. Menurut Badrodin, dugaan pelanggaran hukum yang dituduhkan kepada Deny harus dibuktikan melalui pengadilan. (Baca: Bantah Kriminalisasi Denny, Wakapolri Minta Dibuktikan di Pengadilan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com