Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atas Arahan Megawati, Risma Akan Dicalonkan Lagi Sebagai Wali Kota Surabaya

Kompas.com - 20/03/2015, 19:29 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberi sinyal bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bakal dicalonkan lagi untuk menjadi wali kota pada periode berikutnya. Hal itu, kata Hasto, merupakan arahan langsung dari Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Arahan Bu Mega (adalah soal) bagaimana Kota Surabaya ke depan. Maka sesuai kebijakan internal partai, kami akan mendorong kepala daerah yang dinilai berhasil untuk pasti dicalonkan kembali," ujar Hasto saat ditemui di sela Konferensi Daerah DPD PDI-P di Merauke, Papua, Jumat (20/3/2015).

Hasto mengatakan, menjelang pemilihan kepala daerah serentak pada Desember 2015, PDI-P telah menetapkan kebijakan mengenai penyaringan calon-calon kepala daerah. Namun, ia mengatakan, calon kepala daerah yang dinilai memiliki rekam jejak cukup baik akan sangat memungkinkan untuk dicalonkan kembali.

Mengenai isu yang mengabarkan bahwa Risma akan ditarik oleh partai lain, Hasto menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Menurut dia, Risma telah menunjukkan keberhasilannya sebagai Wali Kota.

"Namanya kepala daerah yang dinilai berhasil, ya pasti banyak pinangan. Wajar-lah. Sesuai kebijakan partai, yang sudah berhasil pasti dicalonkan kembali," kata Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com