Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisioner KY: Hakim PTUN Menangis Jangan-jangan karena Terharu...

Kompas.com - 27/02/2015, 12:54 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Komisioner Komisi Yudisial (KY) Taufiqurrahman Syahuri memberikan tanggapan soal hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Teguh Satya Bhakti yang menangis saat membacakan putusan terhadap gugatan kubu Djan Faridz.

Taufiq mengatakan, menurut pandangannya, hakim tersebut diduga menangis saat membaca kutipan ayat dari Al Quran, yang menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam memberikan keputusan.

"Jangan-jangan karena terharu saat membaca ayat dari Al Quran. Mungkin saja dia (hakim Teguh) sedang membayangkan umat Islam yang tercerai-berai," ujar Taufiq kepada Kompas.com, Jumat (27/2/2015).

Menurut Taufiq, kejadian tersebut termasuk sebagai perilaku hakim yang menjadi ranah kewenangan Komisi Yudisial sehingga ada kemungkinan untuk menindaklanjuti jika ada laporan yang diterima. (Baca: PPP Kubu Romi Laporkan Hakim PTUN ke Komisi Yudisial)

Ia mengatakan, kejadian serupa juga pernah terjadi saat seorang lansia diadili karena dianggap melakukan kesalahan. Meski KY memiliki kewenangan, Taufiq mengatakan, ia belum bisa menentukan apakah ada unsur pelanggaran kode etik yang dilakukan hakim Teguh.

Taufiq menjelaskan, pada pokoknya, seorang hakim tidak diperkenankan menunjukkan emosi yang berlebihan saat memimpin persidangan. Menurut Taufiq, jika dalam persidangan seorang hakim menunjukkan amarah yang berlebihan, persidangan bisa diskors. Sidang akan dilanjutkan kembali jika hakim yang bersangkutan merasa sudah tenang.

Taufiq mengatakan, jika KY menerima laporan terkait hakim yang menangis, diperlukan klarifikasi lebih lanjut antara fakta dan laporan aduan. (Baca: Suryadharma Anggap Wajar Hakim PTUN Menangis Bacakan Putusan Sengketa PPP)

"Kalau ini kan menangis, apakah termasuk emosi yang berlebihan? Kalau memang ada laporan pengaduan, dalam klarifikasi kami akan melibatkan ahli ilmu jiwa untuk membantu dalam kasus ini," kata Taufiq.

Pengurus PPP kubu Romahurmuziy yang merasa dirugikan atas putusan PTUN rencananya akan melaporkan hakim Teguh Satya Bhakti ke Komisi Yudisial. Kuasa hukum kubu Romi, M Lutfi Hakim, mengatakan, pihaknya akan mengadukan perilaku hakim yang dianggap menampakkan emosi keberpihakan dalam pembacaan putusan pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com